Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 300 anggota jemaat Vihara Ekayana yang sedang melakukan kebaktian tetap tenang saat terjadi ledakan pada Minggu (4/8) sekitar pukul 19.00 WIB, kata anggota jemaat, Ponijan Liaw.

"Biksu sedang ceramah, saat ledakan tidak ada yang bubar, umat hanya sedikit maju ke depan dan biksu melanjutkan ceramahnya," kata Ponijan di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, Senin.

Bom berdaya ledak rendah yang meledak di pintu masuk ruang kebaktian utama itu menurut anggota jemaat hanya menimbulkan percikan asap, tidak sampai menimbulkan kerusakan atau korban.

"Hanya mengagetkan karena suaranya sedikit di atas suara mercon. Kalau dari reaksi umat kemarin, tidak ada yang lari karena kita yakin dengan kekuatan suci (yang) akan melindungi kita," ujarnya.

Ledakan terjadi saat upacara persembahan dana kepada Bhiksu. Seharusnya, kebaktian gelombang sore yang dimulai pukul 17.00 itu selesai tepat pukul 19.00.

"Melukai kulit umat dari luar kota yang saat itu mau ke luar, ke toilet. Hanya lecet saja," tambah Ponijan tentang dampak ledakan di vihara berlantai empat itu.

Vihara Ekayana saat ini tetap terbuka bagi umat Buddha yang ingin bersembahyang namun dijaga ketat oleh polisi.

Hingga Senin siang, beberapa umat Buddha terlihat bergantian datang ke vihara untuk bersembahyang, melihat kondisi vihara atau mengecek abu.

"Kami mendapat pesan lewat Blackberry Messenger dari pengurus vihara agar tetap tenang dan disampaikan kepada umat, berkat lindungan kebajikan, vihara ini aman," kata Ponijan yang datang ke lokasi setelah terjadi ledakan.