Banjarmasin (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, H Ibnu Sina menyampaikan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih di Banjarmasin Selatan menyuplai gas metan gratis ke puluhan rumah warga sekitar.

"Jaringannya sudah dibangun, mulai 2024 resmi disalurkan," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, TPA Basirih banyak memproduksi gas metan yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan kompor warga dalam memasak makanan dan lainnya.

Pemkot Banjarmasin, ujar dia, sudah membangunkan infrastruktur jaringan untuk menyuplai gas metan ke rumah warga hingga tidak terbuang sia-sia.

Baca juga: TPA Basirih Banjarmasin libatkan 200 pemulung tangani sampah plastik
"Rencananya ada 60 rumah warga sekitar TPA Basirih dibantu kompor dan gas metan," ujar Ibnu Sina.

Ia menyebutkan, TPA Basirih luasnya saat ini sekitar 39 hektare.

Ibnu Sina mengatakan TPA Basirih sudah banyak menampung sampah, sehingga luas lahan makin menyempit.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu langkah untuk meminimalisir pembuangan sampah ke TPA Basirih, di mana salah satu solusinya mendorong warga untuk memilah sampah dari rumah.

"Yang efektif itu memang memilah sampah dari rumah, sebelum dibuang ke TPS atau TPA Basirih," ujarnya.

Baca juga: Banjarmasin siap kontribusi sampah 10 ton per hari ke TPA regional
Menurut dia, Pemkot Banjarmasin juga terus menggalakkan pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) atau TPS 3R.

Selain itu, Pemkot Banjarmasin juga terus menggalakkan bank sampah di daerah permukiman masyarakat, di mana kini lebih dari 300 unit bank sampah.

"Kita akui persoalan sampah ini cukup rumit. Kami menghapus tempat pembuangan sementara (TPS), dan ini perlu bertahap," tutur Ibnu Sina.

Ia menargetkan pada tahun 2030 tidak ada lagi TPS.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin setuju TPA Basirih manfaatkan teknologi RDF
"Kini kami terapkan juga surung sintak. Jadi, kerja sama dengan petugas pengumpul sampah di permukiman untuk langsung diambil armada truk sampah," ujarnya.