Capaian ekspor Jawa Tengah 2023 lampaui target
28 Desember 2023 20:04 WIB
Seorang karyawan saat proses produksi produksi perabol rumah bahan baku rotan di Industri Mebel Rotan Suwastama, di Jalan Slamet Riyadi No.280 Gumpang Kartasura Sukoharjo, Jateng, Rabu (25/8/2021). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Semarang (ANTARA) - Capaian nilai ekspor atau penjualan berbagai komoditas ke luar negeri dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng) selama tahun 2023 telah melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya pada rencana pembangunan jangka menengah daerah setempat.
“Kami ditarget sesuai RPJMD 7.430 juta dolar Amerika Serikat, sedangkan capaiannya hingga Oktober 2023 sebesar 8.137,98 juta dolar AS,” kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Haryanta, di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan capaian 109,53 persen itu dihitung berdasarkan trafik ekspor bulan Januari-Oktober 2023.
Dia optimistis pada akhir 2023, capaian perdagangan mancanegara melebihi persentase tersebut.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi capaian ekspor Jateng, di antaranya pelatihan ekspor, pelatihan prosedur ekspor, pelatihan ekspor lewat daring hingga pameran di dalam dan luar negeri.
Dengan berbagai program tersebut, kata dia lagi, tercipta lebih banyak pengusaha baru yang merambah pasar luar negeri dan para pengusaha lama, juga mampu ekspansi ke pasar baru.
Haryanta menambahkan, tidak hanya mengekspor barang ke Tiongkok, Amerika dan Australia, Jateng pun merambah pasar nontradisional seperti di Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Amerika Tengah.
“Pasar baru selalu terbuka. Selain kita pertahankan pasar tradisional, kita juga kembangkan ke pasar baru, semisal ke Afrika, Bangladesh, kemudian ke Meksiko, itu kan pasar potensial,” ujarnya.
Oleh karena itu, setiap kali program pelatihan berjalan, juga mendatangkan pelaku atau otoritas ekspor negara tujuan untuk mengetahui tren pasar yang sedang diminati.
Adapun barang yang menjadi primadona ekspor Jateng terdiri tiga kelompok yaitu kelompok tekstil dan produk tekstil, kayu dan barang dari kayu dan alas kaki.
Tiga kelompok barang tersebut menyumbang 67,63 persen dari keseluruhan ekspor pada tahun 2023.
Meski mencatatkan kelebihan target ekspor, ia menyebut kondisi perekonomian dunia yang lesu, turut mempengaruhi kinerja ekspor Jateng, namun optimistis perdagangan luar negeri Jateng bisa mencatatkan hasil positif.
“Harapannya untuk pasar Jateng, tentunya kami harapkan semakin meningkat lagi karena sudah banyak UMKM Jateng mampu. Dengan pelatihan, kita jadi tahu produk produk Jateng mampu bersaing, dan untuk tembus pasar ekspor. Kami berharap, para calon eksportir harapannya terus gigih menjangkau pasar luar negeri,” katanya lagi.
Baca juga: Amerika Serikat masih jadi tujuan utama ekspor Jateng
Baca juga: Cara Bea Cukai Dukung Investasi dan Ekspor di Kalbar dan Jateng
“Kami ditarget sesuai RPJMD 7.430 juta dolar Amerika Serikat, sedangkan capaiannya hingga Oktober 2023 sebesar 8.137,98 juta dolar AS,” kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Haryanta, di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan capaian 109,53 persen itu dihitung berdasarkan trafik ekspor bulan Januari-Oktober 2023.
Dia optimistis pada akhir 2023, capaian perdagangan mancanegara melebihi persentase tersebut.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi capaian ekspor Jateng, di antaranya pelatihan ekspor, pelatihan prosedur ekspor, pelatihan ekspor lewat daring hingga pameran di dalam dan luar negeri.
Dengan berbagai program tersebut, kata dia lagi, tercipta lebih banyak pengusaha baru yang merambah pasar luar negeri dan para pengusaha lama, juga mampu ekspansi ke pasar baru.
Haryanta menambahkan, tidak hanya mengekspor barang ke Tiongkok, Amerika dan Australia, Jateng pun merambah pasar nontradisional seperti di Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Amerika Tengah.
“Pasar baru selalu terbuka. Selain kita pertahankan pasar tradisional, kita juga kembangkan ke pasar baru, semisal ke Afrika, Bangladesh, kemudian ke Meksiko, itu kan pasar potensial,” ujarnya.
Oleh karena itu, setiap kali program pelatihan berjalan, juga mendatangkan pelaku atau otoritas ekspor negara tujuan untuk mengetahui tren pasar yang sedang diminati.
Adapun barang yang menjadi primadona ekspor Jateng terdiri tiga kelompok yaitu kelompok tekstil dan produk tekstil, kayu dan barang dari kayu dan alas kaki.
Tiga kelompok barang tersebut menyumbang 67,63 persen dari keseluruhan ekspor pada tahun 2023.
Meski mencatatkan kelebihan target ekspor, ia menyebut kondisi perekonomian dunia yang lesu, turut mempengaruhi kinerja ekspor Jateng, namun optimistis perdagangan luar negeri Jateng bisa mencatatkan hasil positif.
“Harapannya untuk pasar Jateng, tentunya kami harapkan semakin meningkat lagi karena sudah banyak UMKM Jateng mampu. Dengan pelatihan, kita jadi tahu produk produk Jateng mampu bersaing, dan untuk tembus pasar ekspor. Kami berharap, para calon eksportir harapannya terus gigih menjangkau pasar luar negeri,” katanya lagi.
Baca juga: Amerika Serikat masih jadi tujuan utama ekspor Jateng
Baca juga: Cara Bea Cukai Dukung Investasi dan Ekspor di Kalbar dan Jateng
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: