Baznas: kepercayaan pada amil zakat meningkat
4 Agustus 2013 18:59 WIB
Pembagian Zakat Sejumlah warga antre saat pembagian zakat dalam bentuk uang yang dibagikan keluarga besar Muhammad Nawang Layung di Jalan Letjen Soeprapto, Semarang, Jateng, Sabtu (3/8). Pembagian Zakat berupa uang tunai Rp40 ribu, Rp30 ribu, Rp25 ribu, Rp15 ribu, dan Rp10 ribu kepada anak-anak, remaja dan orang tua yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun tersebut merupakan tradisi keluarga dalam membantu fakir miskin. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo) ()
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Teten Kustiawan mengatakan kepercayaan masyarakat pada amil atau penghimpun zakat mulai meningkat dari tahun ke tahun.
"Zakat yang berhasil dihimpun pada 2011 sebanyak Rp1,73 triliun, sedangkan pada 2012 sebanyak Rp2,2 triliun. Jadi terlihat ada peningkatan yang cukup besar," ujar Teten di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bahwa peningkatan besaran zakat yang terhimpun setiap tahunnya bekisar 15 hingga 30 persen. Hal itu, sambung dia, menunjukkan kepercayaan masyarakat pada lembaga amil zakat semakin meningkat.
"Memang di Indonesia ada budaya membayarkan zakatnya langsung pada penerima zakat," kata dia mengungkapkan.
Dia juga mengatakan bahwa kepercayaan itu meningkat seiring dengan pengelolaan zakat yang semakin transparan, dilakukan audit dan kemudian dilakukan publikasi. Pada 2013, Baznas menargetkan bisa mengumpulkan zakat sebanyak Rp3 triliun.
"Paling banyak zakat yang terhimpun itu pada saat Ramadhan bisa mencapai 60 persen dari total dana yang berhasil dihimpun per tahun," kata Teten menjelaskan.
Ia mengemukakan bahwa potensi zakat di Tanah Air cukup besar, berdasarkan penelitian Baznas, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Bank Pembangunan Islam (IDB) potensi zakat nasional 2011 mencapai Rp217 triliun.
(I025/M026)
"Zakat yang berhasil dihimpun pada 2011 sebanyak Rp1,73 triliun, sedangkan pada 2012 sebanyak Rp2,2 triliun. Jadi terlihat ada peningkatan yang cukup besar," ujar Teten di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bahwa peningkatan besaran zakat yang terhimpun setiap tahunnya bekisar 15 hingga 30 persen. Hal itu, sambung dia, menunjukkan kepercayaan masyarakat pada lembaga amil zakat semakin meningkat.
"Memang di Indonesia ada budaya membayarkan zakatnya langsung pada penerima zakat," kata dia mengungkapkan.
Dia juga mengatakan bahwa kepercayaan itu meningkat seiring dengan pengelolaan zakat yang semakin transparan, dilakukan audit dan kemudian dilakukan publikasi. Pada 2013, Baznas menargetkan bisa mengumpulkan zakat sebanyak Rp3 triliun.
"Paling banyak zakat yang terhimpun itu pada saat Ramadhan bisa mencapai 60 persen dari total dana yang berhasil dihimpun per tahun," kata Teten menjelaskan.
Ia mengemukakan bahwa potensi zakat di Tanah Air cukup besar, berdasarkan penelitian Baznas, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Bank Pembangunan Islam (IDB) potensi zakat nasional 2011 mencapai Rp217 triliun.
(I025/M026)
Pewarta: Indriani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: