Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan sekolah vokasi khusus penyandang disabilitas Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Direktorat Jenderal Rehabilitasi Kementerian Sosial, telah menyerap lulusan terbaik di bidang layanan pusat kontak (contact center).

Karena kontribusinya tersebut, EVP Contact Center & Digital Services BCA Wani Sabu menyampaikan bahwa BCA mendapatkan penghargaan dari Kemensos terkait peran perseroan dalam memberikan kesempatan bekerja bagi penyandang disabilitas.

“Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan rekan-rekan terbaik dari STIS. Penghargaan ini akan memotivasi kami untuk senantiasa melanjutkan komitmen perseroan untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” kata Wani di Jakarta, Kamis.

Penghargaan itu diserahkan secara langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada VP Contact Center & Digital Services (HaloBCA Service 2) Angela Wanodya Sawangi.

Apresiasi tersebut menegaskan komitmen BCA dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1998 tentang Usaha Meningkatkan Kesejahteraan bagi penyandang Disabilitas, serta menegaskan kepedulian dan solidaritas perseroan dalam menjalankan prinsip dasar inklusivitas “No One Left Behind”.

Diketahui, STIS memberikan pelatihan vokasional kepada penyandang disabilitas dengan ragam jurusan mulai dari menjahit, elektronika, desain grafis, pekerjaan logam/las, hingga layanan pusat kontak.

Para penyandang disabilitas lulusan STIS telah melalui serangkaian tes masuk karyawan BCA hingga akhirnya lulus dan ditempatkan sebagai petugas layanan contact center dan back office Halo BCA.

Hingga saat ini terdapat 50 penyandang disabiltas bekerja di Halo HCA, dengan separuhnya merupakan lulusan STIS. Selain itu, 6 gedung Halo BCA yang tersebar di Jakarta dan Semarang sangat ramah penyandang disabilitas, seperti menyediakan akses jalur difabel, pintu lebar, hingga penyediaan toilet khusus yang luas sehingga memudahkan pengguna kursi roda.

Baca juga: Kemensos: Bantuan ATENSI tahun 2023 melebihi target

Baca juga: Ekonomi orang tua lemah, disabilitas sulit raih pendidikan tinggi

Baca juga: Mensos: Angka kebutaan Indonesia tinggi, HDI gencarkan operasi katarak