Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihak untuk membangun tradisi politik yang baik di Indonesia antara lain tidak menjelekkan pemimpin sebelumnya.

"Pemimpin berikutnya melanjutkan dan tradisi politik yang terbangun tidak patut pemimpin kini mengkritik pemimpin terdahulu," kata Presiden saat menghadiri acara buka puasa di Kementerian Perindustrian di Jakarta, Sabtu malam.

Kepala Negara mengatakan agar negara dan bangsa terus bergerak menuju perubahan yang lebih baik maka pemimpin berikutnya harus memahami dan mengetahui apa yang sudah dicapai dan belum dicapai oleh pemimpin sebelumnya sehingga ada kesinambungan.

"Sering saya katakan pembangunan proses. Development, transformasi dan reformasi adalah proses bukan event atau pekerjaan sekali jadi. Jadi harus bersama-sama lanjutkan upaya memperbaiki kehidupan bangsa," kata Presiden Yudhoyono.

Sebagai Presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 2014 mendatang, ia berharap masyarakat dan semua pihak memberikan kesempatan pada para calon presiden untuk dapat menyampaikan buah pikirannya sehingga masyarakat mengetahui solusi apa yang ditawarkan dalam menghadapi masalah bangsa.

"Sejumlah tokoh sedang bergegas mengikuti perhelatan demokrasi pemilu legislatif maupun presiden, boleh saya memiliki harapan, bagaimana pemilu tahun depan dilaksanakan dengan baik, damai,demokratis dan fair dan hasilkan kepemimpinan baru dan pemerintahan baru," kata Presiden.

Ditambahkannya,"presiden mendatang apa yang belum dicapai akan atasi dan perbaiki. Saya yakin negara ini bertambah baik."

Presiden juga mengatakan bila tidak dapat membantu pemimpin maka setidaknya tidak menganggu.

"Kalau tidak bisa membantu, minimal tidak menganggu, pekerjaan banyak, kalau dibantu alhamdulillah kalau diganggu semakin sedikit yang bisa dilakukan," kata Presiden.

Kepala Negara berharap dalam proses politik pada 2014 nanti akan terbangun tradisi politik yang positif dan mendorong kemajuan bangsa.