Jakarta (ANTARA) - Dalam upaya menekan pravalensi stunting di Indonesia yang mencapai angka 21,6 persen, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melakukan aksi peduli stunting dan pelayanan kesehatan di Kalurahan Karang Asem dan Gombang, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan Srikandi PLN EPI tersebut dilakukan untuk mendorong penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan target pemerintah.

Di Kalurahan Gombang dan Karang Asem yang merupakan wilayah Desa Berdaya Energi binaan PLN EPI, terdapat 33 balita yang mengalami stunting yang menjadi salah satu fokus Srikandi PLN EPI.

“Tentu saja, PLN EPI mendukung pencegahan dan penanganan pada penderita stunting, hal ini diharapkan dapat menurunkan angka penderita stunting khususnya di Gunung Kidul. Selain itu sebanyak 21 orang ibu hamil menjadi perhatian PLN EPI untuk dilakukan pencegahan,” kata Iwan.

Dalam kegiatan CSR ini diberikan bantuan berupa pemeriksaan dan layanan pengobatan gratis bagi 100 orang ibu dan balita serta pemberian bantuan sembako serta bantuan makanan tambahan yang terdiri dari telur, pisang, ikan dan kacang hijau bagi 33 anak balita penderita stunting yang akan dilanjutkan selama 120 hari kedepan.

Program ini terlaksana melalui kolaborasi antara Srikandi PLN EPI yang merupakan para pegawai perempuan PLN EPI, PKK Kelurahan Gombang dan Karang Asem serta Puskesmas Ponjong. Dalam acara yang berlangsung pada Jumat (22/12/2023) tersebut, Puskesmas Ponjong memberikan edukasi dan sosialisasi kepada ibu hamil dalam mencegah dan menangani stunting serta akan memberikan bantuan pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM penggerak posyandu setempat.

Kegiatan ini memperkuat komitmen PLN EPI untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang sejalan dengan penerapan Environment Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs) khususnya TPB 2 tanpa kelaparan yakni menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.

"Kita akan dorong terus, sistem ketahanan pangan, kesehatan, pemberdayaan perempuan di Gunung Kidul sehingga kondisi stunting yang berpotensi menjadi hambatan bagi Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang akan hilang dan dapat menghasilkan generasi yang gemilang,” pungkas Iwan.

Lurah Kalurahan Gombang, Supriyanto mengatakan Kalurahan Gombang merupakan kelurahan dengan kasus stunting tertinggi yang berada dalam binaan Puskesmas Ponjong 2 yakni 22 anak balita.

Diharapkan, kegiatan pemberian makanan tambahan selama 4 bulan ini dapat membantu mendorong penurunan stunting dengan pemberian gizi terutama untuk anak sebelum menginjak usia 2 tahun, katanya.

Baca juga: Jaga keandalan listrik tahun baru, PLN EPI perkuat pasokan energi PLTU
Baca juga: PLTU Sintang gunakan 100 persen biomassa, PLN EPI pasok cangkang sawit