"Kami telah melaporkan lonjakan harga bawang merah ini ke pihak Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi setempat, Cokro Katili, Sabtu.
Inspeksi mendadak yang dilakukan pihaknya di enam pasar besar di kabupaten ini, memastikan kenaikan harga bawang merah bukan karena ulah spekulan.
"Stok yang masuk ke wilayah ini memang sangat sedikit," Ujar Cokro yang mengakui pasokan bawang merah di daerah itu berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat.
Beruntung kata dia, penggunaan bawang merah bisa digantikan dengan bawang daun yang harganya Rp5.000 perkilogram.
Sehingga meski harga bawang merah terus melonjak, namun tidak mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat.
Kenaikan harga ini, lebih berdampak pada pengelola restoran dan warung makan yang menjadikan rempah ini sebagai bumbu andalan sajiannya.
Katili memastikan, jika pemda tidak bisa melakukan intervensi harga maupun meningkatkan jumlah pasokan.
Diprediksi harga bawang merah akan turun usai Lebaran nanti, meskipun penurunannya hanya sedikit.
Inspeksi mendadak yang dilakukan pihaknya di enam pasar besar di kabupaten ini, memastikan kenaikan harga bawang merah bukan karena ulah spekulan.
"Stok yang masuk ke wilayah ini memang sangat sedikit," Ujar Cokro yang mengakui pasokan bawang merah di daerah itu berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat.
Beruntung kata dia, penggunaan bawang merah bisa digantikan dengan bawang daun yang harganya Rp5.000 perkilogram.
Sehingga meski harga bawang merah terus melonjak, namun tidak mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat.
Kenaikan harga ini, lebih berdampak pada pengelola restoran dan warung makan yang menjadikan rempah ini sebagai bumbu andalan sajiannya.
Katili memastikan, jika pemda tidak bisa melakukan intervensi harga maupun meningkatkan jumlah pasokan.
Diprediksi harga bawang merah akan turun usai Lebaran nanti, meskipun penurunannya hanya sedikit.