Cianjur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat 14.510 orang wisatawan dari berbagai daerah menghabiskan waktu libur panjang natal dan tahun baru dengan cara berkemah di kawasan taman nasional ini.

Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo, di Cianjur, Rabu, mengatakan belasan ribu wisatawan yang datang ke taman nasional itu sejak tiga hari terakhir mendirikan tenda pada lima tempat berkemah yang ada dalam kawasan TNGGP, yaitu Situgunung, Cibodas, Gunung Putri, Mandalawangi, dan Salabinta.

"Wisatawan yang memilih menghabiskan libur panjang di tengah alam terbuka dengan membuka tenda terbanyak di lokasi Salabinta dan Situgunung, diikuti lokasi berkemah di Cibodas, Gunung Putri, dan Mandalawangi," katanya.

Pihaknya mencatat angka kunjungan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan wisatawan lebih memilih menghabiskan libur panjang akhir tahun dengan membuka tenda di alam terbuka bersama keluarga terutama wisatawan asal Jabodetabek karena suasana dan udaranya yang bersih.

Sehingga area berkemah akan terus dibuka kecuali lokasi berkemah di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango tepatnya di kawasan Kandang Badak, Alun-alun Suryakencana, dan Kandang Batu yang ditutup hingga Maret 2024 untuk pemulihan ekosistem.

"Jalur pendakian dan lokasi berkemah di jalur pendakian hingga alun-alun Surayakanca akan ditutup mulai tanggal 31 Desember 2023, sehingga sejak libur panjang natal dan tahun baru tidak ada izin untuk berkemah di sepanjang jalur tersebut," katanya lagi.

Pihaknya meminta wisatawan yang menghabiskan waktu berlibur di kawasan taman nasional, agar tetap menjaga kebersihan dengan membawa pulang kembali sampah yang dihasilkan, tidak membawa barang berbahaya, dan menjaga keselamatan selama berkemah.

"Kami juga meminta wisatawan yang berkemah di kawasan taman nasional untuk tetap siaga dan waspada bencana seiring tingginya curah hujan yang turun setiap hari di kawasan TNGGP, mencari tempat berlindung ketika hujan disertai angin kencang," kata dia.

Sejumlah wisatawan yang berkemah di kawasan taman nasional itu, asal Jakarta, mengatakan lebih memilih mendirikan tenda di alam terbuka karena selain menghemat biaya dapat memberikan edukasi pada keluarga terutama anak tentang kecintaan terhadap alam.

"Apalagi sekarang mencari udara segar sepanjang hari di Jakarta sudah sulit, mumpung libur panjang, kami memilih berkemah di Cibodas bersama keluarga selain murah sudah pasti sehat," kata wisatawan asal Jakarta Barat Rafli Hamami.
Baca juga: TNGGP perketat aturan pendakian hindari kebakaran lahan
Baca juga: Pendakian ke Gunung Gede Pangrango ditutup tiga hari, mulai 27 Oktober