Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini daya beli masyarakat bakal meningkat dengan diberikannya Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada 18 juta penerima manfaat.

"Bantuan BLT El Nino itu memang untuk menyuntik daya beli rakyat yang terkena kemarin super El Nino karena banyak yang busuk, banyak yang produktivitasnya menurun sehingga kita harapkan dengan suntikan itu daya beli rakyat bisa menjadi kembali normal," ujar Jokowi kepada media usai mengunjungi Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

Pemerintah, kata Presiden, menetapkan kebijakan BLT El Nino (BLT) bagi masyarakat yang terdampak dari fenomena pemanasan suku muka air laut atau El Nino, yang telah menyebabkan kekeringan dan penurunan produksi pangan. BLT El Nino diberikan kepada keluarga penerima manfaat sebesar Rp400 ribu.

"Setelah penyalurannya selesai akan kelihatan daya beli rakyat akan meningkat seperti apa," ungkap Presiden.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan bahwa cadangan pangan nasional mencukupi kebutuhan masyarakat pada musim libur akhir tahun. Presiden menyebut terdapat 1,4 juta ton cadangan pangan yang tersedia hingga akhir tahun 2023 ini.

"Biasanya kan hanya 800 (ribu ton), 1,2 (juta ton) ini sudah 1,4 (juta ton). Ini akan ketambahan lagi, ada yang masuk lagi, tapi sampai akhir tahun 1,4 juta (ton)," ucap Presiden.

Selain BLT El Nino, Pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) sejumlah 10 kilogram dimulai dari bulan September 2023.

“Nanti Januari, Februari, Maret (2024) yang 10 kilo dilanjutkan lagi,” kata Jokowi di kesempatan sebelumnya di Kantor Pos Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ke Pasar Rogojampi yakni adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Baca juga: Presiden dijadwalkan pantau penyaluran BLT El Nino di Banyuwangi
Baca juga: Presiden Jokowi serahkan BLT El Nino di Kantor Pos Genteng Banyuwangi