Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberangkatkan 5.500 pemudik dengan 110 bus sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan..

"Program Rejeki Mudik BNI 2013 merupakan bagian dari upaya kami membantu pemerintah menyediakan sarana transportasi mudik," kata Direktur BNI, Gatot M Suwondo, saat pemberangkatan pemudik di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Jumat.

Dia menyebutkan, selain pemudik dengan bus, mereka juga menyediakan 500 kursi kereta dan 92 tiket pesawat terbang pergi pulang untuk pemudik asal Hong Kong dan Singapura.

"Jadi keseluruhan, ada 6.000 lebih pemudik," ucapnya.

Sekretaris Perusahaan BNI, Tribuana Tunggadewi, menyebutkan, pemudik tersebut diberangkatkan ke 10 kota tujuan, yaitu Padang, Palembang, Lampung, Cirebon, Semarang, Solo, Purwokerto, Yogyakarta, Malang dan Surabaya.

"Adapun 500 pemudik diberangkatkan menggunakan kereta dari Stasiun Gambir ke tiga kota, yaitu Yogyakarta, Solo dan Surabaya pada 3 Agustus 2013," paparnya.

Namun, dia mengatakan, supir program mudik bareng ini akan dikenakan denda apabila sengaja mengangkut penumpang di jalan dan akan mendapatkan catatan buruk dalam mitra penyelenggara mudik.

Tunggadewi mengatakan, pengemudi bus juga diwajibkan mengikuti tes urin bebas narkoba dan zat adiktif yang diselenggarakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 1 Agustus 2013.

Dia mengatakan selama Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah, BNI tetap buka di 206 cabang di seluruh Indonesia, dan ATM bergerak terutama di cabang-cabang jalur mudik.

Terhitung pada minggu kedua Juli 2013, BNI memiliki 1.649 gerai dengan 22 sentra kredit menengah (SKM), 56 sentra kredit kecil (SKC), 112 unit kredit kecil (UKC), 12 sentra kredit konsumer (SKK) dan 10 sentra bisnis kartu (SBK).

Pemberangkatan mudik juga turut dihadiri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, dan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan.

Iskandar mengimbau diperlukan lebih banyak kepedulian dan program untuk TKI, termasuk dengan program mudik.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pekerja dan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan mereka perlu mendapatkan apresiasi seperti ini," katanya.

Sementara itu, Mangindaan mengimbau agar program mudik gratis bisa terus diadakan untuk mendukung pemerintah dalam menyediakan transportasi, terutama selama arus mudik dan balik Idul Fitri.