Pangkalpinang (ANTARA News) - Dirut PT Timah, Tbk Sukrisno menyatakan harga logam timah di pasar dunia naik menjadi 20.500 dolar Amerika Serikat per ton dari harga sebelumnya kisaran 19.300 dolar Amerika Serikat per ton.

"Alhamdulillah, tadi pagi harga logam timah mengalami kenaikan yang cukup drastis dibandingkan harga bulan lalu hanya kisaran 19.200 hingga 19.300 dolar Amerika Serikat per ton seiring membaiknya perekonomian pasar internasional," katanya di Pangkalpinang, Jumat.

Ia berharap, kedepannya harga logam timah ini akan terus naik, karena dengan harga 19 ribu dolar Amerika Serikat per ton tidak menguntungkan perusahaan, hanya pulang pokok.

"Kita optimis harga logam timah ini akan terus naik hingga akhir tahun ini," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, paling peting dari kegiatan dan keinginan ini untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan, bukanlah pada permasalahan harga logam timah dunia, namun yang terpenting yaitu usaha efisiensi dari semua aktivitas operasional perusahaan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Untuk itu, kata dia, perusahaan terus berupaya melakukan peningkatan produksi dan maksimalisasi penjualan.

"Kami terus berupaya memaksimalkan efisiensi dari segala bidang kegiatan hingga efisiensi ini menjadi budaya perusahaan dalam meningkatkan produktivitas," ujarnya.

Ia mengatakan, produksi perusahaan pada semester satu memang kurang mengembirakan, namun kami tetap optimis untuk dapat kenaikan produksi pada semester dua.

"Alhamdulillah, pada petemuan antardireksi kemarin, sudah sepakat pada semester dua tahun ini, kita harus bangkit untuk meningkatkan produksi dan termasuk kesanggupan para mitra perusahaan di darat dan laut untuk meningkatkan produksi," ujarnya.(*)