Tinju
Inoue pukul KO Tapales untuk genggam juara kelas bantam super sejati
26 Desember 2023 21:29 WIB
Petinju Jepang juara kelas bantam super versi WBC dan WBO Naoya Inoue (kanan) bertarung melawan petinju Filipina juara versi WBA dan IBF Marlon Tapales di Ariake Arena Tokyo 26 Desember (Antara/AFP/KAZUHIRO NOGI)
Jakarta (ANTARA) - Petinju Jepang Naoya Inoue menang KO atas Marlon Tapales dari Filipina pada ronde ke-10, Selasa, untuk menggenggam sabuk juara dunia kelas bantam super sejati dan menjadi petinju kedua yang menyatukan keempat sabuk utama di dua kelas berbeda.
Seperti dilansir Kyodo, petinju berjuluk "Monster" tersebut tampil dominan dalam pertarungan di Ariake Arena Tokyo untuk merebut mahkota juara versi Federasi Tinju Dunia (WBF) dan Federasi Tinju Internasional (IBF) dari Tapales. Sebelumnya Inoue sudah memiliki gelar Dewan Tinju Dunia (WBC) dan Organisasi Tinju Dunia (WBO).
Pada akhir ronde keempat, Tapales yang terdesak ke tali ring sempat terjatuh setelah terkena pukulan keras Inoue, tetapi petinju Filipina itu dapat bangkit dan terselamatkan oleh bel.
Tapales berupaya keras untuk dapat mengimbangi lawannya. Namun, Inoue dapat kembali melancarkan pukulan-pukulan kerasnya dan unggul dalam pengumpulan angka.
Akhirnya satu menit menjelang akhir ronde 10 sebuah pukulan keras Inoue membuat lawannya tidak bisa bangkit dengan sempurna.
“Terima kasih atas dukungan kalian semua sehingga saya bisa mengumpulkan empat sabuk ini, setahun setelah laga terakhir di divisi berbeda,” kata Inoue.
“Menurut saya kelas bantam super adalah divisi yang tepat bagi saya saat ini dan saya akan berusaha untuk menunjukkan versi diri saya yang lebih kuat tahun depan dan tahun berikutnya.”
Inoue memuji lawannya yang berusia 31 tahun karena memberi perlawanan yang sulit di tempat yang sama dengan ketika petinju Jepang itu melakukan debut kelas bantam supernya pada bulan Juli, menaklukkan juara WBC dan WBO Stephen Fulton dengan TKO ronde kedelapan.
“(Tapales) adalah petinju yang sangat tangguh dan kuat secara mental, seperti yang saya perkirakan sebelum pertandingan. Saya lega bisa mengalahkan petinju seperti itu setelah 10 ronde dan membuktikan apa yang saya lakukan benar,” kata Inoue.
Petinju Jepang berusia 30 tahun asal Prefektur Kanagawa ini mengalami kenaikan berat badan setelah menyatukan keempat sabuk kelas bantam pada bulan Desember lalu dan telah mengindikasikan bahwa ia berencana untuk naik lagi di masa mendatang.
Baca juga: Menpora upayakan potensi olahraga tinju kembali menggeliat
Baca juga: Dua petinju Indonesia siap pertahankan gelar WBC Asian Boxing
Baca juga: Hebi Marapu dapat dukungan dari tim ahli nutrisi jelang duel di Jepang
Seperti dilansir Kyodo, petinju berjuluk "Monster" tersebut tampil dominan dalam pertarungan di Ariake Arena Tokyo untuk merebut mahkota juara versi Federasi Tinju Dunia (WBF) dan Federasi Tinju Internasional (IBF) dari Tapales. Sebelumnya Inoue sudah memiliki gelar Dewan Tinju Dunia (WBC) dan Organisasi Tinju Dunia (WBO).
Pada akhir ronde keempat, Tapales yang terdesak ke tali ring sempat terjatuh setelah terkena pukulan keras Inoue, tetapi petinju Filipina itu dapat bangkit dan terselamatkan oleh bel.
Tapales berupaya keras untuk dapat mengimbangi lawannya. Namun, Inoue dapat kembali melancarkan pukulan-pukulan kerasnya dan unggul dalam pengumpulan angka.
Akhirnya satu menit menjelang akhir ronde 10 sebuah pukulan keras Inoue membuat lawannya tidak bisa bangkit dengan sempurna.
“Terima kasih atas dukungan kalian semua sehingga saya bisa mengumpulkan empat sabuk ini, setahun setelah laga terakhir di divisi berbeda,” kata Inoue.
“Menurut saya kelas bantam super adalah divisi yang tepat bagi saya saat ini dan saya akan berusaha untuk menunjukkan versi diri saya yang lebih kuat tahun depan dan tahun berikutnya.”
Inoue memuji lawannya yang berusia 31 tahun karena memberi perlawanan yang sulit di tempat yang sama dengan ketika petinju Jepang itu melakukan debut kelas bantam supernya pada bulan Juli, menaklukkan juara WBC dan WBO Stephen Fulton dengan TKO ronde kedelapan.
“(Tapales) adalah petinju yang sangat tangguh dan kuat secara mental, seperti yang saya perkirakan sebelum pertandingan. Saya lega bisa mengalahkan petinju seperti itu setelah 10 ronde dan membuktikan apa yang saya lakukan benar,” kata Inoue.
Petinju Jepang berusia 30 tahun asal Prefektur Kanagawa ini mengalami kenaikan berat badan setelah menyatukan keempat sabuk kelas bantam pada bulan Desember lalu dan telah mengindikasikan bahwa ia berencana untuk naik lagi di masa mendatang.
Baca juga: Menpora upayakan potensi olahraga tinju kembali menggeliat
Baca juga: Dua petinju Indonesia siap pertahankan gelar WBC Asian Boxing
Baca juga: Hebi Marapu dapat dukungan dari tim ahli nutrisi jelang duel di Jepang
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023
Tags: