PKL Tanah Abang siap pindah ke Blok G
2 Agustus 2013 15:51 WIB
Puluhan pedagang antri mendaftar untuk mendapatkan kios di bangunan Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta (ANTARA/Dhoni Setiawan)
Jakarta (ANTARA News) - Pedagang Kaki Lima (PKL) Tanah Abang mengaku siap direlokasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta.
"Saya rasa kami tidak punya alasan lagi untuk menolak," kata Taufik, salah seorang pedagang di depan Blok A, Jumat.
Perubahan sikap Taufik dan para pedagang kaki lima ini terjadi karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan jaminan yang dibutukan mereka.
Jaminan itu antara lain kepastian pengelolaan gedung tidak akan diserahkan kepada swasta dengan tetap dikelola PD Pasar Jaya. Dia menyebutkan, pergantian pengelolaan tersebut bisa berdampak kepada harga sewa kios yang makin melambung.
"Kami tidak mau seperti tahun-tahun lalu. Setelah pedagang masuk, pengelolanya diserahkan ke swasta," katanya.
Taufik mengharapkan dukungan Pemprov DKI Jakarta itu segera direalisasikan.
"Kami juga butuh dukungan baik finansial maupun non finansial seperti ada pembinaan, promosi, marketing," katanya.
Mengenai harga sewa kios, Taufik mengaku Pemprov telah memastikan bahwa akan ada keringanan untuk pedagang yang kesulitan membayar biaya sewa.
"Mereka bilang kalau enggak sanggup bayar bulanan, bisa bayar harian. Kalau seperti itu kan beban kami jadi cukup ringan," kata dia.
Tak jauh berbeda dari pedagang lainnya, Benny yang berjualan celana jeans di depan Blok A mengaku sudah mendaftarkan diri untuk berjualan di Blok G.
Benny juga mengaku sudah sama sekali tidak berkeberatan demi semakin baiknya kualitas PKL di Tanah Abang.
"Kalau ditempatkan jadi rapi, tidak kumuh seperti sekarang," katanya.
Dia juga tidak berkeberatan jika harus membayar biaya sewa Rp5-6 juta per meter untuk jangka waktu tertentu.
"Karena kami diberi pilihan bisa bayar harian," katanya.
Benny juga merasa diuntungkan oleh opsi bebas biaya sewa selama enam bulan pertama yang disebutnya akan sangat membantu para PKL.
"Karena kami pindahnya juga mepet, jadi bebas biaya sewa itu sangat meringankan. Belum tentu satu atau dua bulan sudah mampu bayar," katanya.
Sebelumnya, rencana relokasi pedagang kaki lima di Tanah Abang ini ditentang para pedagang karena Blok G dianggap mereka masih sepi pengunjung sehingga mereka bisa merugi jika berjualan di situ.
Untuk menjawab kekhawatiran para pedagang ini, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun jembatan penghubung dari Blok F ke Blok G.
"Saya rasa kami tidak punya alasan lagi untuk menolak," kata Taufik, salah seorang pedagang di depan Blok A, Jumat.
Perubahan sikap Taufik dan para pedagang kaki lima ini terjadi karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan jaminan yang dibutukan mereka.
Jaminan itu antara lain kepastian pengelolaan gedung tidak akan diserahkan kepada swasta dengan tetap dikelola PD Pasar Jaya. Dia menyebutkan, pergantian pengelolaan tersebut bisa berdampak kepada harga sewa kios yang makin melambung.
"Kami tidak mau seperti tahun-tahun lalu. Setelah pedagang masuk, pengelolanya diserahkan ke swasta," katanya.
Taufik mengharapkan dukungan Pemprov DKI Jakarta itu segera direalisasikan.
"Kami juga butuh dukungan baik finansial maupun non finansial seperti ada pembinaan, promosi, marketing," katanya.
Mengenai harga sewa kios, Taufik mengaku Pemprov telah memastikan bahwa akan ada keringanan untuk pedagang yang kesulitan membayar biaya sewa.
"Mereka bilang kalau enggak sanggup bayar bulanan, bisa bayar harian. Kalau seperti itu kan beban kami jadi cukup ringan," kata dia.
Tak jauh berbeda dari pedagang lainnya, Benny yang berjualan celana jeans di depan Blok A mengaku sudah mendaftarkan diri untuk berjualan di Blok G.
Benny juga mengaku sudah sama sekali tidak berkeberatan demi semakin baiknya kualitas PKL di Tanah Abang.
"Kalau ditempatkan jadi rapi, tidak kumuh seperti sekarang," katanya.
Dia juga tidak berkeberatan jika harus membayar biaya sewa Rp5-6 juta per meter untuk jangka waktu tertentu.
"Karena kami diberi pilihan bisa bayar harian," katanya.
Benny juga merasa diuntungkan oleh opsi bebas biaya sewa selama enam bulan pertama yang disebutnya akan sangat membantu para PKL.
"Karena kami pindahnya juga mepet, jadi bebas biaya sewa itu sangat meringankan. Belum tentu satu atau dua bulan sudah mampu bayar," katanya.
Sebelumnya, rencana relokasi pedagang kaki lima di Tanah Abang ini ditentang para pedagang karena Blok G dianggap mereka masih sepi pengunjung sehingga mereka bisa merugi jika berjualan di situ.
Untuk menjawab kekhawatiran para pedagang ini, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun jembatan penghubung dari Blok F ke Blok G.
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: