Jakarta (ANTARA News) - Pegiat air susu ibu (ASI) yang juga Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maria Advianti meminta pemerintah meningkatkan kualitas fasilitas untuk ibu menyusui, tak hanya di tempat ibu bekerja, tetapi juga di fasilitas umum.

"Kalau pengadaan ruang khusus menyusui atau Pojok ASI sebenarnya sudah lumayan, tetapi kualitasnya harus lebih diamati lagi terutama dari segi kenyamanan dan kebersihan," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut Maria, sarana minim membuat ibu tidak nyaman menyusui bayinya. Belum lagi, di beberapa tempat seperti mal, Pojok ASI biasanya disatukan dengan toilet.

"Masyarakat juga sepertinya kurang mengetahui soal Pojok ASI karena biasanya pengelola gedung atau fasilitas umum itu tidak memberikan keterangan yang memadai," katanya.

Fasilitas tempat menyusui juga tidak merata, padahal kawasan penunjang seperti stasiun atau terminal juga membutuhkan fasilitas laktasi yang sama.

Serupa dengan Maria, Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Amanda Tasya mengungkapkan minimnya fasilitas umum untuk ruang menyusui itu.

"Masih banyak yang belum menyediakan, misalnya di tempat umum seperti transportasi angkatan darat, laut, udara atau stasiun kereta," katanya.

Oleh karena itu, dalam rangka Bulan ASI Agustus 2013 ini, pihaknya akan memberikan penghargaan khusus atas pengadaan ruang laktasi.

Bulan ASI adalah kampanye yang diadaptasi dari World Breastfeeding Week (1-7 Agustus 2013) yang diusung UNICEF. Kampanye ini menekankan pentingnya menyusui sebagai cara paling mudah dan murah untuk menyelamatkan anak.