Jelang lebaran permintaan busana muslim batik meningkat
2 Agustus 2013 06:29 WIB
Pekerja menyelesaikan batik tulis di pabrik batik di Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jabar, Jumat (14/6). Usaha batik tulis yang telah berdiri sejak 1950 menjual satu potong batik tulis dengan bahan kain sutra dijual berkisar Rp 500.000 dan dalam sehari pabrik tersebut mampu memproduksi batik tulis 2 - 3 kodi. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Cirebon (ANTARA News) - Para perajin tradisional di Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, menyatakan bahwa permintaan berbagai jenis busana muslim pria dan wanita berbahan batik menjelang Lebaran 2013 meningkat.
"Permintaan berbagai motif busana muslim berbahan batik tulis menjelang Lebaran meningkat, biasanya dalam satu pekan terjual sekitar 20 lusin kini mencapai 30 lusin," kata seorang pedagang batik setempat, Rusmayanto, di Cirebon, Jumat.
Ia menjelaskan permintaan berbagai motif busana muslim pria dan wanita berbahan batik tulis sejak dua bulan terus naik, karena busana tersebut semakin diminati oleh konsumen baik untuk pasar lokal maupun ekspor ke Singapura.
Sebelumnya, katanya, busana muslim berbahan batik tulis khas Cirebon kurang laku.
Akan tetapi, katanya, pengembangan model sesuai dengan keinginan pasar telah membuat omzet terus meningkat.
Ia menjelaskan kreativitas mengembangkan busana berbahan batik, mampu mendongkrak penjualan batik pada berbagai kesempatan, seperti menjelang Lebaran untuk busana muslim dan saat tahun ajaran baru terkait dengan seragam sekolah.
Seorang pedagang batik lainnya, Karyoto, mengatakan semakin berkembangnya berbagai desain dan motif baru batik tradisional namun tetap mempertahankan karakter lokal.
Saat ini, katanya, busana batik tulis mulai diminati oleh semua kalangan.
Usaha batik khas Cirebon, katanya, sempat lesu beberapa waktu lalu dengan sebagian perajin beralih mengembangkan usaha aneka makanan jajanan.
Akan tetapi, katanya, bagi mereka yang bertahan, saat ini memperoleh hasil menjanjikan karena penjualan semakin meningkat.
Bupati Cirebon Dedy Supardi mengatakan usaha batik Cirebon cukup menggairahkan.
Ia mengharapkan usaha tersebut makin berkembang dan mampu meningkatkan kunjungan wisata batik Cirebon. (EJS/M029)
"Permintaan berbagai motif busana muslim berbahan batik tulis menjelang Lebaran meningkat, biasanya dalam satu pekan terjual sekitar 20 lusin kini mencapai 30 lusin," kata seorang pedagang batik setempat, Rusmayanto, di Cirebon, Jumat.
Ia menjelaskan permintaan berbagai motif busana muslim pria dan wanita berbahan batik tulis sejak dua bulan terus naik, karena busana tersebut semakin diminati oleh konsumen baik untuk pasar lokal maupun ekspor ke Singapura.
Sebelumnya, katanya, busana muslim berbahan batik tulis khas Cirebon kurang laku.
Akan tetapi, katanya, pengembangan model sesuai dengan keinginan pasar telah membuat omzet terus meningkat.
Ia menjelaskan kreativitas mengembangkan busana berbahan batik, mampu mendongkrak penjualan batik pada berbagai kesempatan, seperti menjelang Lebaran untuk busana muslim dan saat tahun ajaran baru terkait dengan seragam sekolah.
Seorang pedagang batik lainnya, Karyoto, mengatakan semakin berkembangnya berbagai desain dan motif baru batik tradisional namun tetap mempertahankan karakter lokal.
Saat ini, katanya, busana batik tulis mulai diminati oleh semua kalangan.
Usaha batik khas Cirebon, katanya, sempat lesu beberapa waktu lalu dengan sebagian perajin beralih mengembangkan usaha aneka makanan jajanan.
Akan tetapi, katanya, bagi mereka yang bertahan, saat ini memperoleh hasil menjanjikan karena penjualan semakin meningkat.
Bupati Cirebon Dedy Supardi mengatakan usaha batik Cirebon cukup menggairahkan.
Ia mengharapkan usaha tersebut makin berkembang dan mampu meningkatkan kunjungan wisata batik Cirebon. (EJS/M029)
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: