95 imigran gelap Timur Tengah ditangkap polisi
2 Agustus 2013 04:32 WIB
ilustrasi Imigran Gelap ditangkap Sejumlah imigran gelap berada di atas perahu setelah mereka digiring oleh Polisi Perairan ke Pelabuhan Benoa, Bali, Minggu (12/5). (FOTO ANTARA/Brahmantya Murti ym) ()
Sukabumi (ANTARA News) - Polres Sukabumi menangkap 95 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak menyeberang ke Pulau Christmas, Australia, melalui perairan laut Sukabumi, Jabar, tepatnya Pantai Karanghaji, Kecamatan Cisolok.
"Mereka ditangkap di Desa Pasar Baru, Kabupaten Sukabumi, saat akan naik ke perahu untuk menyeberang ke Pulau Christmas," kata Kepala Polres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri kepada wartawan, Kamis.
Menurut Asep, penangkapan imigran gelap asal Lebanon, Iran, Irak dan Afghanistan ini, berkat informasi masyarakat yang mencurigai banyak orang asing di Vila Kuda Laut di Kampung Cibangban.
Atas laporan tersebut, pihaknya langsung mengembangkan dan berkoordinasi dengan Polsek Cisolok untuk melakukan penangkapan terhadap para imigran gelap tersebut.
Saat akan ditangkap, kata dia, mereka mencoba melarikan diri. Awalnya hanya 80 orang yang berhasil ditangkap, kemudian menangkap lagi 15 orang yang lari dari kejaran aparat kepolisian.
Informasinya menyebutkan mereka datang dengan menggunakan enam mobil Elf dengan nomor polisi B 7043 BDA, B 7675 IE, B 7460 IC, B 7619 IC, B 7600 IC, dan B 7429 IE.
"Mereka tiba di Palabuhanratu sekitar pukul 21.35 WIB dari Pantai Ancol, Jakarta Utara, dan diduga mereka akan diberangkatkan dengan menggunakan perahu nelayan ke Australia," katanya.
Setelah didata, mereka langsung diberangkatkan kembali ke Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi di Kota Sukabumi, untuk penanganan lebih lanjut.
Menurut Asep, perairan laut Sukabumi memang merupakan kawasan yang strategis untuk dijadikan tempat menyeberang para imigran gelap yang sedang mencari suaka di "Negeri Kanguru" tersebut.
Ia mengatakan, belum lama ini pihaknya juga menangkap 61 warga Iran dan Afghanistan di empat kecamatan berbeda, dengan tujuan Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap.
Kemudian seluruhnya sudah dikembalikan ke penampungan imigran di Cisarua, Bogor, setelah lebih dulu berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi.
"Kami selalu berhasil menggagalkan rencana penyelundupan manusia, dengan memperketat penjagaan di sepanjang garis pantai di wilayah Sukabumi, dan berkoordinasi dengan masyarakat. Selama ini pengungkapan kasus seperti itu berasal dari informasi warga masyarakat," kata Asep.
(KR-ADR/M008)
"Mereka ditangkap di Desa Pasar Baru, Kabupaten Sukabumi, saat akan naik ke perahu untuk menyeberang ke Pulau Christmas," kata Kepala Polres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri kepada wartawan, Kamis.
Menurut Asep, penangkapan imigran gelap asal Lebanon, Iran, Irak dan Afghanistan ini, berkat informasi masyarakat yang mencurigai banyak orang asing di Vila Kuda Laut di Kampung Cibangban.
Atas laporan tersebut, pihaknya langsung mengembangkan dan berkoordinasi dengan Polsek Cisolok untuk melakukan penangkapan terhadap para imigran gelap tersebut.
Saat akan ditangkap, kata dia, mereka mencoba melarikan diri. Awalnya hanya 80 orang yang berhasil ditangkap, kemudian menangkap lagi 15 orang yang lari dari kejaran aparat kepolisian.
Informasinya menyebutkan mereka datang dengan menggunakan enam mobil Elf dengan nomor polisi B 7043 BDA, B 7675 IE, B 7460 IC, B 7619 IC, B 7600 IC, dan B 7429 IE.
"Mereka tiba di Palabuhanratu sekitar pukul 21.35 WIB dari Pantai Ancol, Jakarta Utara, dan diduga mereka akan diberangkatkan dengan menggunakan perahu nelayan ke Australia," katanya.
Setelah didata, mereka langsung diberangkatkan kembali ke Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi di Kota Sukabumi, untuk penanganan lebih lanjut.
Menurut Asep, perairan laut Sukabumi memang merupakan kawasan yang strategis untuk dijadikan tempat menyeberang para imigran gelap yang sedang mencari suaka di "Negeri Kanguru" tersebut.
Ia mengatakan, belum lama ini pihaknya juga menangkap 61 warga Iran dan Afghanistan di empat kecamatan berbeda, dengan tujuan Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap.
Kemudian seluruhnya sudah dikembalikan ke penampungan imigran di Cisarua, Bogor, setelah lebih dulu berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi.
"Kami selalu berhasil menggagalkan rencana penyelundupan manusia, dengan memperketat penjagaan di sepanjang garis pantai di wilayah Sukabumi, dan berkoordinasi dengan masyarakat. Selama ini pengungkapan kasus seperti itu berasal dari informasi warga masyarakat," kata Asep.
(KR-ADR/M008)
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: