Jakarta (ANTARA) - Setiap tahunnya, ada banyak judul film dari sutradara Indonesia yang berhasil memetakan lebih dari satu karya yang telah ditayangkan di berbagai wahana media untuk disiarkan kepada masyarakat, mulai dari layar bioskop, layanan video berbayar, hingga platform media lainnya.
Sepanjang tahun 2023 ini, ada sejumlah sutradara tanah air yang mampu memproduksi sejumlah karya baik di layar lebar maupun layar perak dalam bentuk serial. Beberapa diantaranya bahkan berhasil meraih prestasi lebih seperti meraih jumlah penonton yang tinggi hingga masuk ke dalam nominasi acara penghargaan.
Berikut rangkuman sutradara Indonesia paling produktif sepanjang tahun 2023 yang berhasil membuat beberapa produksi film dan serial di Tanah Air.
1. Anggy Umbara
Sutradara Indonesia paling produktif pertama adalah Anggy Umbara. Di tahun 2023 ini, Anggy cukup banyak membuat film horor dan serial khusus untuk sebuah layanan video berbayar.
Di bulan April 2023 kemarin, Anggy merilis karya pertamanya di tahun 2023 berjudul “Khanzab”. Film horor satu ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Rahayu yang memiliki trauma di masa lalunya, sehingga membuat Rahayu sulit khusyuk saat sholat karena adanya gangguan dari setan Khanzab (setan yang mengganggu manusia dalam melaksanakan sholat). Menariknya, tiket penayangan perdana film ini berhasil terjual habis di sejumlah kota.
Di waktu yang berdekatan, Anggy juga merilis film komedi-horor produksinya berjudul “Jin & Jun” pada 20 April lalu
Baca juga: Tayang bulan April, MVP Pictures rilis trailer film "Jin & Jun"
Baca juga: "Khanzab" berhasil tembus 1 juta penonton setelah 2 minggu tayang
Film “Jin & Jun” merupakan film yang diangkat dari sinetron terlaris sepanjang masa pada tahun 1996 dengan judul sama. Berbeda dari versi sinetronnya yang diperankan oleh Sahrul Gunawan sebagai Jun dan Robert Syarif sebagai Jin Mustofa, versi film “Jin & Jun” dibintangi oleh Dwi Sasono sebagai Jin dan Rey Bong sebagai Jun.
Dua bulan setelahnya, Anggy mengumumkan sedang melakukan proses produksi untuk film horor berjudul “Si Manis Jembatan Ancol 2”. Sempat dijanjikan tayang bulan Desember tahun ini, tetapi belum ada tanda-tanda perilisan film tersebut dan sepertinya akan tayang di tahun 2024.
Tidak bosan dengan film horor, di bulan Desember ini justru Anggy merilis “Siksa Neraka”, salah satu film yang paling diantisipasi oleh penonton sejak pengumuman awal produksinya. Hal ini karena film ini diadaptasi dari komik berjudul sama karya M. B. Rahimsyah yang populer di tahun ‘80-an, sehingga banyak yang ingin melihat visualisasi film tentang akhir dari kehidupan ini secara langsung.
Terakhir, Anggy merilis satu serial komedi romantis bertajuk “Princess and The Boss”. Diperankan oleh Syifa Hadju dan Rizky Nazar, serial ini tayang di layanan video berbayar MAXstream sejak Mei 2023.
Serial “Princess and The Boss” menjadi satu-satunya serial yang diproduksi dan dirilis Anggy di tahun 2023.
2. Angga Dwimas Sasongko
Seakan tidak pernah kehabisan ide, Angga Dwimas Sasongko juga berhasil menjadi salah satu sutradara Indonesia paling produktif tahun ini. Tidak hanya membuat satu judul karya, Angga berhasil membuat sejumlah karya di tahun 2023.
Di awal tahun 2023, Angga merilis film lanjutan dari “Nanti Kita Cerita Hari Ini” berjudul “Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang” (JJLP). Film ini telah tayang di bioskop Indonesia pada Februari 2023 lalu dan beberapa waktu kemudian kembali merilis “Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti” sebagai bagian terakhir dari cerita keluarga Narendra.
Baca juga: "Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti" tayang di Netflix pada 27 Juli
Di akhir tahun 2023, Angga kembali merilis film ketiganya berjudul “13 Bom Di Jakarta”. Film ini seakan menjadi karya “pamungkas” dirinya yang selama ini lebih sering terlibat dalam produksi film drama, hingga akhirnya berhasil menggarap film aksi tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, Angga menerapkan practical effect atau produksi yang dilakukan secara asli atau nyata, mulai dari ledakan hingga adegan fisik yang dilakukan aktor-aktris film ini. Selain merilis tiga film di tahun ini, Angga juga tengah terlibat dalam proses produksi “Heartbreak Motel”.
Meskipun belum tayang dan masih dalam tahap produksi, melalui film ini Angga membuktikan diri sebagai sutradara Indonesia paling produktif tahun ini karena rentetan karya yang ditanganinya.
3. Fajar Nugros
Sutradara Fajar Nugros berhasil merilis sejumlah karya film di tahun ini, salah satunya film “Balada Si Roy”. Film ini merupakan adaptasi dari buku berjudul sama karya Gol A Gong.
Beberapa bulan setelahnya, Nugros kembali merilis film suspense thriller perdananya berjudul “Sleep Call”. Dirilis pada Agustus lalu, film ini menghadirkan fenomena sleep call yang saat ini banyak digunakan masyarakat untuk mengusir rasa sepi atau terhubung dengan orang terkasih, sehingga ia pun memutuskan untuk menggarap “Sleep Call” sebagai sebuah film.
Bahkan, film ini berhasil masuk ke dalam nominasi cerita panjang terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Meskipun tidak menang di kategori ini, “Sleep Call” menjadi salah satu film yang patut diantisipasi tahun ini karena ceritanya yang unik.
Di bulan November, Nugros kembali merilis film komedi berjudul “Srimulat: Hidup Memang Komedi”. Film kedua dari seri Srimulat itu memperlihatkan perjuangan Gepeng dalam menemukan jati dirinya sebagai pelawak sekaligus mengulik kisah romansanya dengan Royani.
Baca juga: Erika dituntut naik 10kg dan fasih bahasa Jawa untuk film Srimulat
Selain tiga film baru yang sudah dirilis tahun ini, Nugros juga tengah disibukkan dengan produksi film horor terbarunya “Ratu Sihir”. Rencananya, film ini akan tayang di bioskop pada tahun 2024 mendatang.
4. Fajar Bustomi
Fajar Bustomi menjadi salah satu sutradara yang paling produktif di tahun ini. Pada April 2023, Bustomi telah merilis karya biopik berjudul “Buya Hamka”.
Buya Hamka adalah seorang ulama, filsuf, dan sastrawan Indonesia yang menginspirasi Bustomi untuk membuat film ini. Sosok Buya Hamka ini pun dibuat Bustomi dalam tiga bagian film karena panjangnya durasi dari kisah tokoh terkemuka di Indonesia tersebut.
“Kalau kita belah ini menjadi dua, ada di 3,5 jam masing-masing. Itu terlalu lama untuk tontonan bioskop. Bukan karena bosen ya, tapi ada hal lain. Kalau kita menyajikan terlalu panjang, itu bahayanya waktu penayangan kita itu akan berbenturan dengan waktu sholat,” kata Bustomi terkait alasannya membagi satu film menjadi tiga bagian.
Setelah merilis bagian pertama film “Buya Hamka”, baru-baru ini Bustomi juga merilis bagian keduanya berjudul “Hamka & Siti Raham (Vol. 2). Bagian kedua film “Buya Hamka” ini memperlihatkan romansa antara Buya Hamka dan istrinya Siti Raham serta peran Raham dalam periode perjuangan Hamka.
Selain film, Bustomi juga terlibat dalam pembuatan serial “A+” yang tayang di layanan video berbayar Prime Video sejak Mei 2023. Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Adinda Putri, "A+" menceritakan sekolah elite Bina Indonesia yang berisikan anak-anak paling cerdas.
Baca juga: "Hamka & Siti Raham vol.2" sajikan romansa serta perjuangan
Tidak hanya itu, serial “A+” sempat menempati peringkat pertama di awal masa penayangannya. Bahkan, selain di Indonesia, "A+" juga tayang di 240 negara.
Menariknya, “A+" merupakan kali pertama bagi Fajar Bustomi dalam menyutradarai serial. Sebelumnya, Fajar sudah dikenal sebagai sutradara film bertema sekolah, seperti trilogi "Dilan", "Mariposa", dan "12 Cerita Glen Anggara".
5. Muhadkly Acho
Sebagai salah satu sutradara baru di kancah perfilman Indonesia, Acho berhasil “menelurkan” sejumlah karya di tahun 2023 ini. Tidak hanya film, Acho juga sempat merilis dua serial yang ternyata cukup menarik perhatian masyarakat.
Terbaru, Acho merilis film komedi bertajuk “Agak Laen” yang diisi oleh bintang pelawak tunggal, yakni Indra Jegel, Boris Bokir, Oki Rengga, dan Bene Dion. Nama “Agak Laen” ini terinspirasi dari nama grup pelawak yang digawangi oleh empat bintang utama di filmnya.
Film ini mengisahkan tentang empat sekawan yang mengelola rumah hantu pasar malam yang sudah sekarat karena tidak menyeramkan lagi dan membosankan. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk merenovasi rumah hantu tersebut agar dapat bertahan lebih lama.
Di sisi lain, Acho juga membuat serial komedi romantis berjudul “Induk Gajah”. Serial dengan 8 episode ini tayang perdana pada bulan Mei lalu dan dapat disaksikan di layanan video berbayar Prime Video.
Menyusul “Induk Gajah”, Acho kembali merilis serial komedi edukatif berjudul “Nurut Apa Kata Mama” dan bekerja sama dengan BCA untuk mengedukasi masyarakat tentang modus penipuan perbankan yang saat ini marak terjadi.
Berbeda dengan dua karya Acho lainnya, serial “Nurut Apa Kata Mama” tidak ditujukan untuk serial komersial, melainkan untuk promosi dan edukasi masyarakat. Serial ini dapat ditonton secara gratis di kanal YouTube BCA dan terdiri dari 8 episode.
Baca juga: Kemendikbudristek restorasi film perempuan sutradara pertama Indonesia
Baca juga: "#OOTD" jadi debut Dimas Anggara sebagai sutradara film panjang
Baca juga: Kemendikbudristek: Medan Film Festival dorong ruang ekspresi sinema
Ini daftar sutradara Indonesia yang produktif sepanjang tahun 2023
Oleh Vinny Shoffa Salma
25 Desember 2023 14:10 WIB
Sutradara Indonesia yang produktif sepanjang tahun 2023. Instagram/@muhadkly @anggy_umbara @fajarbustomi @anggasasongko @fajarnugrs
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: