Ceko berduka atas kematian korban insiden penembakan di universitas
24 Desember 2023 10:10 WIB
Polisi bekerja di dekat lokasi penembakan di Praha, Republik Ceko, pada 21 Desember 2023. Sedikitnya 15 orang tewas dalam penembakan di sebuah sekolah di ibu kota Ceko, Praha pada Kamis, kata polisi setempat. (Foto oleh DanaKesnerova/Xinhua)
Praha (ANTARA) - Republik Ceko pada Sabtu (23/12) berduka atas kematian para korban penembakan di sebuah universitas di ibu kota Praha yang menewaskan 14 orang.
Bendera Ceko berkibar setengah tiang di sejumlah institusi pemerintah dan publik. Pada siang hari, lonceng gereja berdentang di seluruh negara itu, dan orang-orang mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para korban penembakan di Fakultas Seni Universitas Charles.
Sabtu itu dinyatakan sebagai hari berkabung nasional oleh pemerintah. Di Praha, orang-orang datang di tengah guyuran hujan ke gedung fakultas yang berada di pusat kota tersebut, meletakkan lilin dan bunga di luar gedung. Sebuah upacara peringatan juga digelar di Katedral St. Vitus di Kastel Praha. Pasar-pasar Natal di beberapa kota di Ceko pun membatalkan atau mengurangi program mereka.
Pada Kamis (21/12), seorang mahasiswa berusia 24 tahun dari fakultas tersebut menembak dan membunuh 14 orang sebelum melakukan aksi bunuh diri. Insiden tragis itu juga menyebabkan 25 orang lainnya terluka, dengan tiga di antaranya adalah warga asing, ungkap pihak kepolisian
Menyusul insiden penembakan tersebut, polisi pada Jumat (22/12) memperketat langkah-langkah pencegahan nasional terkait sekolah dan sasaran lunak lainnya.
Menteri Dalam Negeri Ceko Vit Rakusan menyebut penembakan itu sebagai "aksi mengerikan, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Republik Ceko," dan menambahkan tidak ada indikasi bahwa penembakan itu terkait dengan "terorisme internasional."
Sebelum insiden terbaru ini, penembakan massal paling brutal di Republik Ceko terjadi pada 2015, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di Kota Uhersky Brod, Ceko tenggara, hingga merenggut delapan nyawa sebelum pelaku secara fatal menembak dirinya sendiri.
Bendera Ceko berkibar setengah tiang di sejumlah institusi pemerintah dan publik. Pada siang hari, lonceng gereja berdentang di seluruh negara itu, dan orang-orang mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para korban penembakan di Fakultas Seni Universitas Charles.
Sabtu itu dinyatakan sebagai hari berkabung nasional oleh pemerintah. Di Praha, orang-orang datang di tengah guyuran hujan ke gedung fakultas yang berada di pusat kota tersebut, meletakkan lilin dan bunga di luar gedung. Sebuah upacara peringatan juga digelar di Katedral St. Vitus di Kastel Praha. Pasar-pasar Natal di beberapa kota di Ceko pun membatalkan atau mengurangi program mereka.
Pada Kamis (21/12), seorang mahasiswa berusia 24 tahun dari fakultas tersebut menembak dan membunuh 14 orang sebelum melakukan aksi bunuh diri. Insiden tragis itu juga menyebabkan 25 orang lainnya terluka, dengan tiga di antaranya adalah warga asing, ungkap pihak kepolisian
Menyusul insiden penembakan tersebut, polisi pada Jumat (22/12) memperketat langkah-langkah pencegahan nasional terkait sekolah dan sasaran lunak lainnya.
Menteri Dalam Negeri Ceko Vit Rakusan menyebut penembakan itu sebagai "aksi mengerikan, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Republik Ceko," dan menambahkan tidak ada indikasi bahwa penembakan itu terkait dengan "terorisme internasional."
Sebelum insiden terbaru ini, penembakan massal paling brutal di Republik Ceko terjadi pada 2015, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di Kota Uhersky Brod, Ceko tenggara, hingga merenggut delapan nyawa sebelum pelaku secara fatal menembak dirinya sendiri.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: