Samarinda (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) menyiapkan uang senilai Rp3,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat pada Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru (Nataru), Bank Indonesia Kaltim menyiapkan uang tunai sebesar Rp3,3 triliun,” ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Sabtu.

Uang tunai disiapkan sebesar itu dengan mempertimbangkan proyeksi perekonomian ke depan di Provinsi Kaltim yang terus mengalami perbaikan.

Baca juga: BI: Uang beredar meningkat capai Rp8.573,6 triliun pada November 2023

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, lanjut Budi, jumlah uang tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp596 miliar khusus untuk seluruh wilayah Kaltim.

Peningkatan ini didorong oleh naiknya mobilitas masyarakat dan konsumsi rumah tangga warga secara umum, yakni saat libur panjang Natal dan tahun baru serta perkiraan belanja instansi pemerintah.

Uang tunai yang disiapkan sebanyak Rp3,3 triliun tersebut terdiri dari Rp85 miliar uang pecahan kecil (UPK) dan Rp3,235 triliun uang pecahan besar (UPB).

Saat ini untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di masyarakat, perbankan telah menyiapkan jaringan ATM yang tersebar di seluruh Provinsi Kaltim, sehingga hdapat melayani permintaan masyarakat di berbagai daerah.

"Jaringan ATM tersebut akan beroperasi selama HBKN Nataru di gerai-gerai ATM yang tersedia. Dengan tersebarnya ATM ini, diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan uang tunai guna mencukupi kebutuhan saat HBKN Nataru,” katanya.

Ke depan, lanjut ia, Bank Indonesia bersama pihak terkait lainnya akan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam meningkatkan literasi dalam pemanfaatan Rupiah di Kaltim.

Baca juga: BSI siapkan uang tunai Rp12,2 triliun dalam rangka momen akhir tahun

Selain itu, Bank Indonesia juga mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) terhadap Rupiah.

"Cinta Rupiah dengan merawat uang sebaik mungkin, Bangga Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara, serta Paham Rupiah dalam konteks menggunakan Rupiah untuk bertransaksi secara bijak sesuai kebutuhan," kata Budi.