Pacitan (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mendapati belasan pengemudi angkutan mudik yang kondisinya tidak seratus persen fit saat melakukan pemeriksaan kesehatan secara acak di terminal bus setempat, Rabu.

"Tidak terlalu berbahaya sebenarnya, tapi jumlahnya cukup banyak," terang Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Eko Budiyanto.

Masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan dalam pemeriksaan umum atau general check up ringan tersebut di antaranya adalah kecenderungan tekanan darah tinggi, penyakit gula darah diabetes melitus, kolesterol tinggi, hingga mata kabur atau katarak.

Menurut Eko, gangguan kesehatan ringan tersebut rata-rata dialami para pengemudi angkutan lebaran karena pola hidup mereka yang tidak sehat.

Selain itu, kebugaran ataupun kesehatan mereka juga banyak dipengaruhi kondisi psikologis para sopir selama bekerja.

"Pola makan atau dietnya harus diperhatikan, termasuk waktu istirahat. Tapi secara umum mereka layak untuk mengemudikan kendaraan," terangnya.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, bagi para pengemudi bus jarak jauh idealnya mereka harus selalu beristirahat setiap menempuh perjalanan paling lama enam jam.

Dengan demikian kondisi fisik dan pikiran akan kembali segar, seperti diketahui tekanan psikologis selama perjalanan mudik cukup besar.

Selain meningkatnya volume kendaraan, kondisi jalan dan lalu lintas ikut berpengaruh.

Di sisi lain, pengemudi juga dituntut segera sampai ke tempat tujuan bersama penumpangnya dengan selamat.

"Perhatikan waktu istirahat. Mengemudi paling lama enam jam, harus istirahat," jelasnya.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, di terminal juga digelar pemeriksaan kelayakan armada angkutan Lebaran, seperti bus dan angkutan dalam kota.

Pemeriksaan dilakukan oleh petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika (Dishubkominfo) bersama Satuan Lalu Lintas Polres Pacitan. Selain kelengkapan kendaraan, petugas juga melakukan uji emisi. (KR-SAS/I007)