Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah stagnan atau tidak bergerak nilainya pada Rabu sore seiring dengan pelaku pasar uang yang cenderung mengambil posisi menunggu terhadap hasil keputusan the Fed terkait kebijakan stimulus keuangannya.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore tidak bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp10.280 per dolar AS.
"Rupiah terhadap dolar AS bergerak minim fluktuasi seiring dengan pelaku pasar uang yang wait and see jelang hasil FOMC (Federal Open Market Committee)," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan dolar AS terlihat cukup kuat menjelang hasil rapat FOMC karena optimis dengan ekspektasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya tahun ini, meskipun ekonomi AS masih bergejolak.
Namun di sisi lain, lanjut dia, sebagian kalangan investor memilih untuk tidak berpihak pada dolar AS karena pelaku pasar uang juga mengantisipasi angka produk domestik bruto (PDB) AS kuartal II yang akan diumumkan.
"Dolar AS saat ini juga belum nampak memiliki momentum rally menguat," kata dia.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini dengan fluktuasi yang juga masih dalam kondisi stabil.
Ia mengatakan pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih bagus turut disambut positif beberapa pelaku pasar.
Meski demikian, lanjut dia, beberapa data ekonomi yang masih negatif seperti data inflasi, cadangan devisa, hingga defisitnya neraca perdagangan Indonesia akan membayangi pergerakan indeks BEI.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp10.278 dibanding posisi sebelumnya (30/7) Rp10.277 per dolar AS.
Rupiah Rabu sore stagnan didorong aksi tunggu
31 Juli 2013 18:00 WIB
Uang Kertas (FOTO ANTARA/Eric Ireng)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: