Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan, pasokan bahan bakar minyak, elpiji, dan listrik sudah siap untuk menghadapi masa Lebaran 2013.

"Ini pengecekan terakhir. Saya ingin memastikan pelayanan Idul Fitri berjalan lancar," katanya saat konferensi pers usai meninjau kesiapan terminal BBM di Plumpang, Jakarta Utara, Rabu.

Hadir antara lain Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy N Sommeng, dan Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

Menurut Jero, pada masa Lebaran, diperkirakan sekitar enam juta kendaraan akan melakukan mudik. Khusus Jakarta, kendaraan yang mudik diperkirakan sekitar 1,5 juta motor dan 1,4 juta mobil.

Jero mengatakan, konsumsi BBM jenis premium secara nasional diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 14 persen dari kondisi normal.

"Kami sudah mengantisipasi kenaikan ini," katanya.

Pertamina, lanjutnya, sudah melakukan pengecekan akhir seluruh fasilitas yang melayani pendistribusian BBM khususnya di jalur utara Jawa mulai Semarang sampai Jakarta dan juga jalur selatan Jawa.

Ia juga mengatakan, Pertamina sudah mengantisipasi kendaraan yang mengisi kembali BBM di sepanjang pantura Jawa untuk motor dan di perbatasan Jabar-Jateng untuk mobil.

Untuk solar, lanjutnya, saat Lebaran, konsumsi diperkirakan turun sekitar lima persen karena industri libur dan truk dilarang beroperasi.

"Sedang elpiji dan avtur diperkirakan akan naik masing-masing 6,6 dan 8,6 persen. Tapi, kami sudah persiapkan sebaik-baiknya," katanya.

Ia mengatakan, elpiji akan disediakan di SPBU dan minimarket untuk mengantisipasi permintaan pascalebaran.

Pada masa Lebaran, Pertamina menjaga stok dalam kondisi aman yakni premium 17,45 hari, solar 21,27 hari, avtur 27,63 hari, dan elpiji 14,6 hari.

Untuk listrik, menurut dia, konsumsi turun sekitar 30 persen dari total daya 30.000 MW, sehingga ketersediaannya cukup aman.

"Saya perintahkan PT PLN mengecek ulang penangkal petir di gardu-gardu. Karena pengalaman tahun lalu, gardu ada yang terkena petir," ujarnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya sudah menyebarluaskan peta daerah rawan bencana berupa pergeseran tanah, gempa bumi, dan gunung meletus ke pemda dan polda.