Permintaan keranjang parsel meningkat jelang Lebaran
30 Juli 2013 20:54 WIB
Perajin Keranjang Parsel Tasikmalaya Perajin menjemur keranjang parsel yang sudah diwarnai di sentral anyaman bambu, di Situ Beet, Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jabar, Selasa (23/7). Menjelang hari raya Idul Fitri, pesanan keranjang parsel dari berbagai istansi, perusahaan sudah mualai dibanjiri pesanan bahkan meningkat sekitar 70 persen hingga 80 persen dari tahun kemarin. Keranjang parsel tersebut dijual berkisar Rp 3.000 hingga Rp 200.000 perset, tergantung jenis dan ukurannya. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Makassar (ANTARA News) - Permintaan keranjang parsel berbahan rotan di Makassar meningkat menjelang Lebaran.
"Permintaan keranjang parsel rotan ini umumnya dipesan oleh pembuat parsel atau ataupun instansi," kata salah seorang pembuat keranjang parsel rotan Junaid di Makassar, Senin.
Menurut dia, dalam kondisi normal biasanya melayani pembeli untuk permintaan 500 buah keranjang parsel rotan dalam sepekan, namun memasuki pekan terakhir Ramadhan, terpaksa meningkatkan dua kali lipat produksi.
Hal itu, karena tingginya permintaan dari para penjual parsel ataupun kelompok ibu-ibu PKK.
"Karena itu, terpaksa kami menambah jam kerja karyawan, selain menambah jumlah karyawan khusus menghadapi tingginya permintaan jelang lebaran," katanya.
Mengenai harga keranjang parsel rotan, dia mengatakan, mengalami kenaikan sekitar 15 persen - 30 persen dari harga sebelumnya, karena bahan bakunya juga mengalami kenaikan.
Sebagai gambaran untuk keranjang parsel ukuran kecil yang biasanya dijual Rp7.500 per buah, kini dijual Rp10.000 per buah.
Sedang keranjang parsel rotan ukuran sedang dan bertingkat dijual Rp20.000 dari harga sebelumnya Rp17.000 per buah.
Hal senada dikemukakan pembuat keranjang parsel rotan lainnya di Makassar H Mahmud.
Menurut dia, kenaikan harga keranjang parsel rotan bukan semata-mata karena permintaan meningkat, tapi karena biaya produksi naik, maka terpaksa menyesuaikan harga.
"Kami hanya mengikuti kenaikan harga bahan baku rotan, termasuk biaya transportasi untuk mengirim pesanan ke luar Makassar bahkan ke luar Sulsel," katanya.
"Permintaan keranjang parsel rotan ini umumnya dipesan oleh pembuat parsel atau ataupun instansi," kata salah seorang pembuat keranjang parsel rotan Junaid di Makassar, Senin.
Menurut dia, dalam kondisi normal biasanya melayani pembeli untuk permintaan 500 buah keranjang parsel rotan dalam sepekan, namun memasuki pekan terakhir Ramadhan, terpaksa meningkatkan dua kali lipat produksi.
Hal itu, karena tingginya permintaan dari para penjual parsel ataupun kelompok ibu-ibu PKK.
"Karena itu, terpaksa kami menambah jam kerja karyawan, selain menambah jumlah karyawan khusus menghadapi tingginya permintaan jelang lebaran," katanya.
Mengenai harga keranjang parsel rotan, dia mengatakan, mengalami kenaikan sekitar 15 persen - 30 persen dari harga sebelumnya, karena bahan bakunya juga mengalami kenaikan.
Sebagai gambaran untuk keranjang parsel ukuran kecil yang biasanya dijual Rp7.500 per buah, kini dijual Rp10.000 per buah.
Sedang keranjang parsel rotan ukuran sedang dan bertingkat dijual Rp20.000 dari harga sebelumnya Rp17.000 per buah.
Hal senada dikemukakan pembuat keranjang parsel rotan lainnya di Makassar H Mahmud.
Menurut dia, kenaikan harga keranjang parsel rotan bukan semata-mata karena permintaan meningkat, tapi karena biaya produksi naik, maka terpaksa menyesuaikan harga.
"Kami hanya mengikuti kenaikan harga bahan baku rotan, termasuk biaya transportasi untuk mengirim pesanan ke luar Makassar bahkan ke luar Sulsel," katanya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: