Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan devisa hasil ekspor (DHE) yang ditempatkan di instrumen Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) mencapai 2,4 miliar dolar AS.

"Trennya mengalami peningkatan dan posisi terakhir pada Desember itu mencapai 2,4 miliar dolar AS," kata Destry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2023 di Jakarta, Kamis.

Instrumen operasi moneter TD Valas DHE yang berlaku efektif pada 1 Maret 2023, memfasilitasi penempatan DHE oleh eksportir di Bank Indonesia melalui bank yang ditunjuk (appointed bank) sesuai dengan mekanisme pasar.

Implementasi instrumen tersebut bertujuan untuk mendorong serapan DHE guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian domestik.

Baca juga: BI: Pemilu dua putaran berdampak lebih besar ke konsumsi

Baca juga: BI targetkan inflasi turun ke kisaran 2,5 persen pada 2024


Destry menuturkan saat ini ada sekitar 150-an perusahaan yang telah menempatkan DHE dalam negeri lewat instrumen TD Valas DHE dengan 17 bank yang terlibat.

Selain itu, Bank Indonesia mencatatkan nilai transaksi penggunaan mata uang lokal dalam transaksi Indonesia dengan negara mitra atau local currency transaction (LCT) pada Desember 2023 mencapai 5,9 miliar dolar AS.

"Untuk LCT ini kalau kita lihat juga trennya terus mengalami peningkatan. Posisi di bulan Desember itu mencapai 5,9 miliar dolar AS," tuturnya.

Jumlah pelaku LCT juga terus mengalami peningkatan, yang saat ini mencapai 2.469 nasabah, dengan Malaysia sebagai mitra utama LCT.

Implementasi LCT diharapkan dapat berkontribusi positif pada kegiatan ekspor-impor, investasi, transaksi pembayaran lintas batas, antara lain melalui QR cross border, termasuk ke depan dalam memfasilitasi transaksi perdagangan surat-surat berharga.

Baca juga: BI catat nilai tukar rupiah menguat 0,37 persen

Baca juga: BI: Tambahan likuiditas bank dari insentif KLM capai Rp163,3 triliun