Semarang (ANTARA) - Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar pentas musik karya pemenang dan finalis lomba cipta lagu anak ajang Kita Cinta Lagu Anak (KILA) tahun 2020, 2021, dan 2022 untuk memperingati Hari Ibu.

Pementasan yang mengusung konsep drama musikal berlangsung di Gedung Radjawali Cultural Center, Semarang, Kamis.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan bahwa Gelaran Sahabat Meraih Bintang menjadi puncak dari kegiatan Akademi KILA yang baru kali pertama diselenggarakan pada tahun 2023.

Akademi KILA merupakan kelanjutan program Kita Cinta Lagu Anak (KILA) yang digelar secara rutin oleh pihaknya sejak tahun 2020 dan telah berhasil memikat ribuan anak-anak Indonesia dan para pencipta lagu anak Indonesia untuk turut serta dalam lombanya.

Ia mengajak semua kalangan agar terus menjaga dan memajukan karya musik anak Indonesia guna mendukung tumbuh kembang
kehidupan mereka yang berkualitas.

Baca juga: Lagu KILA diharapkan dapat dinyanyikan siswa di sekolah

Baca juga: Kemendikbudristek kenalkan lagu anak-anak di Surabaya melalui "KILA"


“Dengan menampilkan kembali lagu anak-anak dalam menyambut Hari Ibu 2023, pentas ini akan menjadi pengingat sekaligus mengenalkan kembali karya musik anak Indonesia yang pernah muncul dan populer. Dan juga menunjukkan bahwa fokus karya musik anak tidak hanya terbatas pada penciptaan saja, namun juga cara menyebarluaskannya,” katanya.

Menurut dia, dengan mengenalkan dan menyebarluaskan lagu-lagu hasil KILA, diharapkan para pelajar di jenjang TK dan SD dapat menyanyikan karya musik tersebut.

“Akhirnya telah tercipta ruang kegembiraan untuk anak-anak Indonesia yang merdeka dan dekat dengan dunianya. Anak-anak dapat menjadi dirinya sendiri karena ditunjang dengan karya musik yang sesuai dengan usia mereka,” ujarnya.

Mahendra menyebut, anak-anak Indonesia perlu mendapatkan hak berkembang dengan wajar dan terlindungi, serta harus mendapatkan wadah untuk berkreasi dan berkarya sehingga tidak kehilangan masa tumbuh di usianya.

“Melalui KILA, pemerintah khususnya Kemendikbudristek ingin menempatkan dunia anak-anak sesuai dengan porsinya dengan melahirkan dan mengenalkan kembali lagu-lagu anak yang tepat sesuai dengan usianya. Oleh karena itu, KILA harus terus digelar secara berkelanjutan,” katanya.

Program perdana Akademi KILA ini diselenggarakan di Kota Semarang mulai tanggal 17-21 Desember 2023 serta diikuti oleh sekitar 36 anak sekolah dasar dan menengah yang berasal dari Kota Semarang dan sekitarnya.

Bertempat di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Kota Semarang, para peserta telah melakukan proses pelatihan menyanyi, menari, dan pembentukan karakter dengan didampingi oleh beberapa fasilitator seperti Dhenok Bientarno, Josephine Marietta, dan Maureen Tuahatu yang menaungi pembentukan karakter.

Selanjutnya, pengembangan komunikasi publik, Tanti Hoedoro dan Alfa Dwi Agustiar menaungi pendidikan musik dan vokal, serta Nyoman Semedi dan Desi yang menaungi pendidikan tari.

Baca juga: Program Kila diharapkan bisa menangkap keragaman bunyi Nusantara

Baca juga: Kemendikbudristek sebut KILA bangun ekosistem lagu anak ​​​​​​​