Pemerintah terus gelar pasar murah
30 Juli 2013 16:08 WIB
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan (kiri) saat menjual telur di Pasar murah, Sleman, Selasa (2/7). Mendag mengatakan untuk menjaga kelancaran pasokan dan stablitas harga menjelang bulan puasa dan setelah kenaikan BBM, maka Kemendag melakukan berbagai cara salah satunya mengadakan pasar murah di tiap provinsi di Indonesia. (ANTARA FOTO/Regina Safri)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terus menggelar pasar murah di berbagai kota di Indonesia dalam upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan.
"Pelaksanaan pasar murah ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk terus menjaga stabilitas harga bahan pokok," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
Dalam kunjugan kerja ke Semarang, Jawa Tengah, tersebut, Bayu mengatakan pasar murah tersebut terus digelar utamanya selama bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri dalam memenuhi bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat terutama keluarga tidak mampu.
Pada pelaksanaan pasar murah itu, dijual berbagai bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur ayam serta makanan dan pakaian.
Untuk paket sembako, pihak penyelenggara menyediakan 1.300 paket yang terdiri dari 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng dan 2 kg gula pasir dengan harga per paket Rp59.000, atau lebih rendah 30 persen dari harga normal.
Dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran 1434 H, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyediakan sebanyak 7.000 paket sembako, dan mekanisme penjualan pada pasar murah itu adalah melalui pemberian kupon untuk menghindari penebusan ganda oleh satu keluarga.
Berdasarkan pantauan harga rata-rata eceran di pasar tradisional wilayah Jawa Tengah per 29 Juli 2013, harga beras IR 64II sebesar Rp8.500 per kilogram, gula pasir Rp11.200 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp13.500 per liter.
Pasar murah tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dengan produsen dan pelaku usaha di Kota Semarang dan ditujukan untuk keluarga kurang mampu yang berdomisili di sekitar kantor Disperindag Provinsi Jawa Tengah.
"Pelaksanaan pasar murah ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk terus menjaga stabilitas harga bahan pokok," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
Dalam kunjugan kerja ke Semarang, Jawa Tengah, tersebut, Bayu mengatakan pasar murah tersebut terus digelar utamanya selama bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri dalam memenuhi bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat terutama keluarga tidak mampu.
Pada pelaksanaan pasar murah itu, dijual berbagai bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur ayam serta makanan dan pakaian.
Untuk paket sembako, pihak penyelenggara menyediakan 1.300 paket yang terdiri dari 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng dan 2 kg gula pasir dengan harga per paket Rp59.000, atau lebih rendah 30 persen dari harga normal.
Dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran 1434 H, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyediakan sebanyak 7.000 paket sembako, dan mekanisme penjualan pada pasar murah itu adalah melalui pemberian kupon untuk menghindari penebusan ganda oleh satu keluarga.
Berdasarkan pantauan harga rata-rata eceran di pasar tradisional wilayah Jawa Tengah per 29 Juli 2013, harga beras IR 64II sebesar Rp8.500 per kilogram, gula pasir Rp11.200 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp13.500 per liter.
Pasar murah tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dengan produsen dan pelaku usaha di Kota Semarang dan ditujukan untuk keluarga kurang mampu yang berdomisili di sekitar kantor Disperindag Provinsi Jawa Tengah.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: