AS ingin Israel lebih fokus untuk targetkan kepemimpinan Hamas
21 Desember 2023 14:02 WIB
Arsip foto - Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Amman, Yordania, Jumat (13/10/2023). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Jacquelyn Martin/rwa.
Washington (ANTARA) - AS ingin Israel mengalihkan operasi militernya di Gaza ke fase intensitas lebih rendah di mana akan ada serangan yang lebih fokus dalam menargetkan kepemimpinan Hamas dan infrastrukturnya, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Berbicara pada konferensi pers akhir tahun pada Rabu (20/12), Blinken mengatakan begitu perubahan fokus serangan ini terjadi, “kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil” akan berkurang secara signifikan, sambil mengulangi seruannya agar Israel memperhatikan kewajibannya untuk meminimalkan korban sipil saat mereka berupaya menghancurkan Hamas.
"Jelas bahwa konflik akan berpindah dan perlu dipindahkan ke fase dengan intensitas yang lebih rendah. Kami berharap melihat dan ingin melihat peralihan ke operasi yang lebih bertarget dengan jumlah pasukan yang lebih kecil yang benar-benar fokus menangani kepemimpinan Hamas, jaringan terowongan dan beberapa hal penting lainnya," kata Blinken.
"Ketika hal itu terjadi, saya pikir Anda akan melihat kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil juga berkurang secara signifikan," lanjutnya.
Israel menghadapi tekanan yang semakin besar dari sekutu Baratnya untuk mengekang serangan militer di Gaza yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir yang padat penduduknya sebagai pembalasan atas pembunuhan dan penculikan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Washington, sekutu terdekat Israel, telah menyerukan secara terbuka selama sepekan terakhir agar Israel mengurangi perang habis-habisan menjadi kampanye yang lebih bertarget melawan para pemimpin Hamas dan mengakhiri apa yang disebut oleh Presiden AS Joe Biden sebagai “pemboman tanpa pandang bulu”.
“Kami terus percaya bahwa Israel tidak harus memilih antara menghilangkan ancaman Hamas atau meminimalkan korban sipil di Gaza. Mereka mempunyai kewajiban untuk melakukan keduanya dan mempunyai kepentingan strategis untuk melakukan keduanya," kata Blinken.
Namun, dia mengatakan juga terkejut dengan apa yang dia gambarkan sebagai tidak adanya tuntutan dari negara lain agar Hamas meletakkan senjatanya dan menyerah, serta menyerukan tekanan pada kelompok perlawanan tersebut untuk mengambil langkah-langkah itu guna mengakhiri perang.
“Kami mendengar banyak negara mendesak diakhirinya konflik ini, yang kita semua ingin lihat. Saya hampir tak mendengar ada yang mengatakan, menuntut Hamas agar berhenti bersembunyi di belakang warga sipil, meletakkan senjata, dan menyerah,” ujarnya.
Blinken sesumbar bahwa konflik yang saat ini terjadi di Gaza akan berakhir besok bila Hamas melakukan semua itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu AS akui niat Israel tak sejalan dengan fakta di lapangan
Baca juga: Blinken klaim Israel tetap lindungi warga sipil meskipun serang Gaza
Baca juga: Sumber: Netanyahu beritahu Blinken akan bangun zona netral di Gaza
Berbicara pada konferensi pers akhir tahun pada Rabu (20/12), Blinken mengatakan begitu perubahan fokus serangan ini terjadi, “kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil” akan berkurang secara signifikan, sambil mengulangi seruannya agar Israel memperhatikan kewajibannya untuk meminimalkan korban sipil saat mereka berupaya menghancurkan Hamas.
"Jelas bahwa konflik akan berpindah dan perlu dipindahkan ke fase dengan intensitas yang lebih rendah. Kami berharap melihat dan ingin melihat peralihan ke operasi yang lebih bertarget dengan jumlah pasukan yang lebih kecil yang benar-benar fokus menangani kepemimpinan Hamas, jaringan terowongan dan beberapa hal penting lainnya," kata Blinken.
"Ketika hal itu terjadi, saya pikir Anda akan melihat kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil juga berkurang secara signifikan," lanjutnya.
Israel menghadapi tekanan yang semakin besar dari sekutu Baratnya untuk mengekang serangan militer di Gaza yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir yang padat penduduknya sebagai pembalasan atas pembunuhan dan penculikan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Washington, sekutu terdekat Israel, telah menyerukan secara terbuka selama sepekan terakhir agar Israel mengurangi perang habis-habisan menjadi kampanye yang lebih bertarget melawan para pemimpin Hamas dan mengakhiri apa yang disebut oleh Presiden AS Joe Biden sebagai “pemboman tanpa pandang bulu”.
“Kami terus percaya bahwa Israel tidak harus memilih antara menghilangkan ancaman Hamas atau meminimalkan korban sipil di Gaza. Mereka mempunyai kewajiban untuk melakukan keduanya dan mempunyai kepentingan strategis untuk melakukan keduanya," kata Blinken.
Namun, dia mengatakan juga terkejut dengan apa yang dia gambarkan sebagai tidak adanya tuntutan dari negara lain agar Hamas meletakkan senjatanya dan menyerah, serta menyerukan tekanan pada kelompok perlawanan tersebut untuk mengambil langkah-langkah itu guna mengakhiri perang.
“Kami mendengar banyak negara mendesak diakhirinya konflik ini, yang kita semua ingin lihat. Saya hampir tak mendengar ada yang mengatakan, menuntut Hamas agar berhenti bersembunyi di belakang warga sipil, meletakkan senjata, dan menyerah,” ujarnya.
Blinken sesumbar bahwa konflik yang saat ini terjadi di Gaza akan berakhir besok bila Hamas melakukan semua itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu AS akui niat Israel tak sejalan dengan fakta di lapangan
Baca juga: Blinken klaim Israel tetap lindungi warga sipil meskipun serang Gaza
Baca juga: Sumber: Netanyahu beritahu Blinken akan bangun zona netral di Gaza
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: