Hutama Karya meraih kontrak 5 proyek senilai Rp4 triliun di akhir 2023
21 Desember 2023 11:38 WIB
Hutama Karya telah meraih sebanyak lima kontrak proyek strategis berupa tiga proyek infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dua proyek infrastruktur jalan pada akhir 2023. ANTARA/HO-PT Hutama Karya.
Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) menyampaikan telah meraih lima kontrak baru dengan total nilai mencapai Rp4 triliun untuk pembangunan proyek-proyek strategis pada akhir tahun 2023.
Terdapat tiga proyek yang berlokasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu Pembangunan dan Pengembangan Rumah Sakit Ibu Kota Nusantara, Pembangunan Gedung dan Kawasan Masjid Negara, serta Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara VVIP.
Kemudian, dua proyek lainnya adalah pembangunan infrastruktur jalan yaitu Underpass Joglo (Jogja-Solo) dan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III (Cileles-Panimbang) Fase 2 Paket 2.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa lima kontrak proyek baru tersebut terdiri dari segmen gedung dan infrastruktur yang masing-masing memiliki karakteristik serta nilai penting di setiap pengerjaannya.
“Proyek baru ini diraih dalam rentang bulan November dan Desember mencakup berbagai sektor yang kemudian akan memberikan kontribusi positif pada pembangunan infrastruktur negara,” ujar Tjahjo.
Di IKN, Hutama Karya meraih kontrak baru Pembangunan Rumah Sakit Ibu Kota Nusantara dan secara resmi telah dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (20/12).
Proyek rumah sakit senilai Rp525,6 miliar ini, nantinya akan berkonsentrasi pada pelayanan penyakit jantung dan stroke. Dengan total luas sebesar kurang lebih 37.500 m2, bangunan tersebut akan terdiri dari 11 lantai dan akan dikerjakan selama 390 hari kalender melalui KSO bersama Adhi Karya.
Kemudian proyek pembangunan Gedung dan Kawasan Masjid Negara senilai Rp 973,1 miliar, telah dilakukan penandatanganan kontrak pada Selasa (28/11) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Proyek KSO bersama Adhi Karya ini akan dikerjakan selama 420 hari kalender dan dibangun menggunakan material yang ramah lingkungan.
Pada lahan seluas 32.124 meter persegi itu, bangunan masjid diperkirakan akan dapat menampung hingga 16.000 orang serta dilengkapi dengan plaza, bangunan penunjang, hingga bangunan komersial.
Terakhir, Hutama Karya juga telah meraih dan menandatangani kontrak Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara VVIP IKN senilai Rp670,5 milyar yang dilakukan pada Jumat (8/12).
Lingkup pekerjaan Hutama Karya di proyek ini meliputi persiapan, infrastruktur, pembangunan Terminal VVIP dan VIP, Menara Pengawas hingga Kantor Administrasi.
Proyek yang dikerjakan selama 390 hari kalender ini ditargetkan dapat melayani pesawat terbesar sejenis B-777 atau A380.
Sedangkan proyek di luar IKN, Hutama Karya resmi menandatangani kontrak untuk proyek pembangunan Underpass Joglo pada Senin (27/11).
Proyek senilai Rp 284,7 miliar ini, akan dikerjakan selama 365 hari kalender dan ditargetkan selesai pada bulan November 2024 mendatang.
Tjahjo menjelaskan, proyek tersebut bukan hanya akan memberikan manfaat dalam mengurai kemacetan pada palang Joglo yang terdiri dari 7 persimpangan dan terdapat perlintasan jalur kereta api Solo-Semarang, namun juga menjadi ikon baru bagi Kota Solo.
Selain itu, Kontrak Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III (Cileles-Panimbang) Fase 2 Paket 2 juga telah ditandatangani pada Jumat (8/12).
Proyek senilai Rp 1,6 triliun yang digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan Brantas Abipraya-Jaya Konstruksi-Yasa Patria, akan dikerjakan mulai bulan Januari 2024 dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2025.
Proyek ini nantinya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Lebak, Pandeglang dan sekitarnya yang merupakan pusat daerah perekonomian hingga meningkatkan aksesibilitas serta mobilitas barang maupun jasa di kawasan ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Tjahjo menjelaskan bahwa dalam proses percepatan pengerjaan seluruh proyek tersebut, Hutama Karya menerapkan beberapa teknik serta inovasi di antaranya dengan penggunaan sistem digital, yaitu teknologi Building Information Modelling (BIM) hingga penerapan Green Construction.
“Dengan portofolio proyek yang semakin berkembang, Hutama Karya terus berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam setiap proyek, menciptakan dampak positif bagi masyarakat, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Tjahjo.
Baca juga: Hutama Karya pastikan lima seksi tol Sibanceh operasi saat Natal
Baca juga: Hutama Karya siapkan langkah perlancar arus mudik di Tol Indraprabu
Terdapat tiga proyek yang berlokasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu Pembangunan dan Pengembangan Rumah Sakit Ibu Kota Nusantara, Pembangunan Gedung dan Kawasan Masjid Negara, serta Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara VVIP.
Kemudian, dua proyek lainnya adalah pembangunan infrastruktur jalan yaitu Underpass Joglo (Jogja-Solo) dan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III (Cileles-Panimbang) Fase 2 Paket 2.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa lima kontrak proyek baru tersebut terdiri dari segmen gedung dan infrastruktur yang masing-masing memiliki karakteristik serta nilai penting di setiap pengerjaannya.
“Proyek baru ini diraih dalam rentang bulan November dan Desember mencakup berbagai sektor yang kemudian akan memberikan kontribusi positif pada pembangunan infrastruktur negara,” ujar Tjahjo.
Di IKN, Hutama Karya meraih kontrak baru Pembangunan Rumah Sakit Ibu Kota Nusantara dan secara resmi telah dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (20/12).
Proyek rumah sakit senilai Rp525,6 miliar ini, nantinya akan berkonsentrasi pada pelayanan penyakit jantung dan stroke. Dengan total luas sebesar kurang lebih 37.500 m2, bangunan tersebut akan terdiri dari 11 lantai dan akan dikerjakan selama 390 hari kalender melalui KSO bersama Adhi Karya.
Kemudian proyek pembangunan Gedung dan Kawasan Masjid Negara senilai Rp 973,1 miliar, telah dilakukan penandatanganan kontrak pada Selasa (28/11) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Proyek KSO bersama Adhi Karya ini akan dikerjakan selama 420 hari kalender dan dibangun menggunakan material yang ramah lingkungan.
Pada lahan seluas 32.124 meter persegi itu, bangunan masjid diperkirakan akan dapat menampung hingga 16.000 orang serta dilengkapi dengan plaza, bangunan penunjang, hingga bangunan komersial.
Terakhir, Hutama Karya juga telah meraih dan menandatangani kontrak Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara VVIP IKN senilai Rp670,5 milyar yang dilakukan pada Jumat (8/12).
Lingkup pekerjaan Hutama Karya di proyek ini meliputi persiapan, infrastruktur, pembangunan Terminal VVIP dan VIP, Menara Pengawas hingga Kantor Administrasi.
Proyek yang dikerjakan selama 390 hari kalender ini ditargetkan dapat melayani pesawat terbesar sejenis B-777 atau A380.
Sedangkan proyek di luar IKN, Hutama Karya resmi menandatangani kontrak untuk proyek pembangunan Underpass Joglo pada Senin (27/11).
Proyek senilai Rp 284,7 miliar ini, akan dikerjakan selama 365 hari kalender dan ditargetkan selesai pada bulan November 2024 mendatang.
Tjahjo menjelaskan, proyek tersebut bukan hanya akan memberikan manfaat dalam mengurai kemacetan pada palang Joglo yang terdiri dari 7 persimpangan dan terdapat perlintasan jalur kereta api Solo-Semarang, namun juga menjadi ikon baru bagi Kota Solo.
Selain itu, Kontrak Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III (Cileles-Panimbang) Fase 2 Paket 2 juga telah ditandatangani pada Jumat (8/12).
Proyek senilai Rp 1,6 triliun yang digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan Brantas Abipraya-Jaya Konstruksi-Yasa Patria, akan dikerjakan mulai bulan Januari 2024 dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2025.
Proyek ini nantinya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Lebak, Pandeglang dan sekitarnya yang merupakan pusat daerah perekonomian hingga meningkatkan aksesibilitas serta mobilitas barang maupun jasa di kawasan ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Tjahjo menjelaskan bahwa dalam proses percepatan pengerjaan seluruh proyek tersebut, Hutama Karya menerapkan beberapa teknik serta inovasi di antaranya dengan penggunaan sistem digital, yaitu teknologi Building Information Modelling (BIM) hingga penerapan Green Construction.
“Dengan portofolio proyek yang semakin berkembang, Hutama Karya terus berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam setiap proyek, menciptakan dampak positif bagi masyarakat, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Tjahjo.
Baca juga: Hutama Karya pastikan lima seksi tol Sibanceh operasi saat Natal
Baca juga: Hutama Karya siapkan langkah perlancar arus mudik di Tol Indraprabu
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: