Yogyakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berencana untuk menjalin kerja sama dengan lebih banyak Bank Pembangunan Daerah (BPD) guna memperluas ekosistem pembiayaan ekspor terhadap UKM.

Kepala Divisi Penugasan Khusus Ekspor LPEI Wahyu Bagus Yuliantok menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan BPD Jatim dan BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR).

“Ke depan kita nanti sama BPD Jogja, BPD Jateng, lalu Sumut sampai Sulselbar,” kata Bagus dalam acara Media Gathering di Yogyakarta, Rabu.

Hal itu juga dilakukan agar LPEI dapat menjangkau lebih banyak pelaku usaha di setiap daerah.

Baca juga: LPEI dan BCA salurkan Rp1,05 triliun, kembangkan marina Labuan Bajo

Bagus menjelaskan, rencana tersebut menjadi salah satu fokus LPEI dalam menjalankan program Penugasan Khusus Ekspor Usaha Kecil Menengah (PKE UKM).

PKE UKM menjadi program yang bertujuan untuk menggenjot ekspor UKM melalui akses terhadap pembiayaan, penjaminan, konsultasi serta asuransi ekspor.

Ia mengungkapkan, dana yang digelontorkan melalui PKE UKM saat ini mencapai hampir Rp1 triliun yang menjangkau 200 pelaku usaha kecil.

Dalam skema pembiayaan UKM, LPEI menetapkan plafon pinjaman kepada UKM maksimal mencapai Rp15 miliar dengan bunga hanya 6 persen.

Namun, Bagus menuturkan bahwa sejauh ini rata-rata pembiayaan yang disalurkan untuk UKM berada di kisaran Rp5 miliar sampai Rp6 miliar.

Untuk agunan sendiri, LPEI menetapkan 30 persen dari pembiayaan yang diterima. Hal itu karena menurut Bagus, berdasarkan kapasitas bisnis rata-rata UKM masih cenderung belum mempunyai omzet yang besar.

"Size UKM ini lebih ke yang kecil bukan menengah. Kalau menengah rata-rata sales-nya itu ratusan miliar. Kita sudah deliver hampir 200 pelaku UKM. Memang yang size-nya nggak mencapai Rp50 miliar setahun omzetnya. Rata-rata yang kita berikan Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar," jelasnya.

Baca juga: LPEI dan PermataBank perpanjang kerja sama penjaminan kredit ekspor

Bagus menyampaikan bahwa program PKE UKM juga mampu menjadi salah satu strategi bagi Indonesia agar dapat keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap/MIT) dengan konsisten mempertahankan pertumbuhan ekonomi di angka 7 persen.

Sampai dengan 2023, LPEI telah menggelontorkan total dana Rp8,7 triliun untuk semua program PKE.

Saat ini ada 7 PKE yang berjalan, di antaranya yaitu program PKE Kawasan Afrika, Timur Tengah dan Asia Selatan, PKE UKM, PKE Trade Finance, PKE Alat Transportasi, PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, PKE Pariwisata KEK Mandalika dan PKE Destinasi Pariwisata Superprioritas.

Program PKE tersebut juga dapat mendukung peningkatan kapasitas pelaku UMKM berorientasi ekspor agar tetap bersaing di pasar internasional dan menjadi bagian dari rantai pasok global.

Hingga 30 November 2023, total akumulasi disbursement PKE telah mencapai Rp12,96 triliun, untuk mendukung ekspor lebih dari 80 produk ke lebih dari 100 negara tujuan.