Lebak (ANTARA News) - Petani Kabupaten Lebak, Banten, diimbau mewaspadai serangan hama tanaman sehubungan curah hujan yang meningkat selama beberapa pekan terakhir di daerah itu.

"Kami minta petani tetap waspada terhadap organisme pengganggu tanaman padi," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Yuntani di Rangkasbitung, Senin.

Ia mengatakan, biasa musim curah hujan kerapkali muncul hama wereng coklat (WBC) yang bisa mengakibatkan gagal panen karena mereka menyerang pada bagian batang tanaman.

Serangan hama WBC muncul jika curah hujan tinggi yang mengakibatkan populasi binatang itu meningkat.

Pihaknya menginstruksikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan agar mewaspadai bahaya penyakit organisme penggangu tanaman (OPT).

Selain itu juga petani pengamat hama yang sudah mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) bisa mendeteksi serangan hama tersebut.

Begitu pula petugas pengendalian OPT dari UPT kecamatan terus melakukan pengamatan dan pemantauan di lapangan agar serangan wereng tidak meluas.

Meskipun serangan hama masih spot-spot pada tanaman padi, tetapi perlu diwaspadai ancaman WBC.

"Kami berharap petugas penyuluh bisa mengendalikan hama agar tidak meluas," katanya.

Menurut dia, serangan hama saat ini relatif kecil dan belum membahayakan tanaman petani.

Sebab petugas penyuluh mampu mengatasi serangan hama tanaman padi tersebut.

"Kami menyalurkan pestisida untuk mengatasi serangan hama WBC itu agar produksi pangan meningkat," katanya.

Ia menyebutkan, pihaknya meminta petugas dilapangan terus waspada dengan melakukan pengamatan terhadap tanaman jika terjadi serangan OPT dapat diketahui sedini mungkin.

Apabila, petani berhasil melakukan pencegahan hama dipastikan dapat meningkatkan priduksi pangan.

"Kami mengimbau petani agar cepat melaksanakan gerakan tanam cepat," ujarnya.

Ia menambahkan, kewaspadaan hama ini tentu petani selalu hati-hati karena pergerakan seramgan hama begitu cepat.

Pihaknya akan memberikan penyemprotan pestisida agar serangan wereng tersebut tidak meluas.

Jika serangan hama relatif kecil maka dibiarkan tanaman itu agar dimakan oleh musuh hama seperti belalang, semut dan kupu-kupu.

"Dengan kewaspadaan ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadi serangan hama wereng," jelasnya.

Sementara itu, sejumlah petani di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka belum menemukan kasus serangan hama wereng sehingga produksi pangan cukup bagus di Lebak.

"Kami sangat mendukung jika Pemkab Lebak terus mengamati serangan hama," kata Suma (55) seorang petani Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

(KR-MSR/B012)