Mentan lakukan percepatan tanam padi di Lampung Tengah
20 Desember 2023 19:34 WIB
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melihat tanam padi di areal persawahan Desa Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Rabu (20/12/2023). ANTARA/Hendra Kurniawan.
Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan percepatan tanam padi di area persawahan Desa Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Dalam kegiatan tersebut, Mentan juga sempat mendengar keluhan para petani dan melakukan tanam padi menggunakan mesin tanam atau rice transplanter serta memberikan bantuan bibit dan alat mesin pertanian (alsintan).
Dia mengatakan, percepatan tanam dan pemberian bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas panen para petani sekaligus menekan adanya impor beras.
"Hari ini kunjungan ke Lampung untuk melakukan percepatan tanam. Tentu tujuannya untuk meningkatkan produktivitas panen petani dan tahun depan kita bisa tekan impor karena peningkatan produksi ini," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dikatakannya, pada 2024 mendatang, pihaknya akan menambah alokasi anggaran untuk bantuan kepada para petani di seluruh Indonesia baik itu bantuan benih, alsintan maupun bantuan lain yang dibutuhkan petani.
"Selain benih dan alsintan kemudian ada juga bantuan pembangunan irigasi tersier," ucap dia.
Tak hanya itu, Mentan pun akan memberi tambahan alokasi pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi masalah nasional agar para petani nantinya bisa mendapatkan pupuk dengan mudah.
"Pupuk juga kita tambah, supaya tidak menjadi masalah nasional," jelasnya.
Ia menambahkan Provinsi Lampung saat ini merupakan lumbung pangan nomor enam di Indonesia. Lampung juga memiliki potensi yang besar dan strategis sebagai penopang pangan bagi DKI Jakarta dan daerah sekitarnya.
"Kami berharap ke depan Provinsi Lampung bisa menjadi lumbung pangan kedua di Indonesia dengan percepatan tanam, serta peningkatan produktivitas," tambahnya.
Diketahui di Provinsi Lampung pada 2023 ini memiliki luas baku sawah seluas 361.698 hektare, luas panen 529.301 hektare, indeks pertanaman 1,87, produktivitas 5,12 ton per hektare, produksi 3,2 juta ton gabah kering panen (GKP) setara 1,7 juta ton beras.
Baca juga: Pengamat: Padi berumur pendek solusi hadapi kemarau
Baca juga: Pengamat pertanian Lampung: Perlu optimalkan tanam padi di daerah rawa
Dalam kegiatan tersebut, Mentan juga sempat mendengar keluhan para petani dan melakukan tanam padi menggunakan mesin tanam atau rice transplanter serta memberikan bantuan bibit dan alat mesin pertanian (alsintan).
Dia mengatakan, percepatan tanam dan pemberian bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas panen para petani sekaligus menekan adanya impor beras.
"Hari ini kunjungan ke Lampung untuk melakukan percepatan tanam. Tentu tujuannya untuk meningkatkan produktivitas panen petani dan tahun depan kita bisa tekan impor karena peningkatan produksi ini," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dikatakannya, pada 2024 mendatang, pihaknya akan menambah alokasi anggaran untuk bantuan kepada para petani di seluruh Indonesia baik itu bantuan benih, alsintan maupun bantuan lain yang dibutuhkan petani.
"Selain benih dan alsintan kemudian ada juga bantuan pembangunan irigasi tersier," ucap dia.
Tak hanya itu, Mentan pun akan memberi tambahan alokasi pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi masalah nasional agar para petani nantinya bisa mendapatkan pupuk dengan mudah.
"Pupuk juga kita tambah, supaya tidak menjadi masalah nasional," jelasnya.
Ia menambahkan Provinsi Lampung saat ini merupakan lumbung pangan nomor enam di Indonesia. Lampung juga memiliki potensi yang besar dan strategis sebagai penopang pangan bagi DKI Jakarta dan daerah sekitarnya.
"Kami berharap ke depan Provinsi Lampung bisa menjadi lumbung pangan kedua di Indonesia dengan percepatan tanam, serta peningkatan produktivitas," tambahnya.
Diketahui di Provinsi Lampung pada 2023 ini memiliki luas baku sawah seluas 361.698 hektare, luas panen 529.301 hektare, indeks pertanaman 1,87, produktivitas 5,12 ton per hektare, produksi 3,2 juta ton gabah kering panen (GKP) setara 1,7 juta ton beras.
Baca juga: Pengamat: Padi berumur pendek solusi hadapi kemarau
Baca juga: Pengamat pertanian Lampung: Perlu optimalkan tanam padi di daerah rawa
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi/Hendra Kurniawan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: