PHRI: Terjadi peningkatan 50 persen reservasi hotel jelang libur tahun baru
20 Desember 2023 19:33 WIB
Ilustrasi - Petugas mempersiapkan kamar di Aston Madiun Hotel, Sabtu (31/12/2022). Jajaran Aston Madiun Hotel and Conference Center siap menyambut tingginya okupansi kamar saat libur Natal 2022 dan Tahun baru 2023 bersamaan dengan libur sekolah. (ANTARA/Louis Rika)
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat terjadinya peningkatan angka reservasi hotel hingga sebesar 50% di beberapa wilayah utamanya Pulau Jawa dan Bali sejak akhir pekan terakhir menjelang libur pergantian tahun.
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran ketika dihubungi ANTARA pada Rabu malam mengungkapkan bahwa salah satu faktor meningkatnya angka pemesanan hotel adalah libur akhir tahun ini yang juga bersamaan dengan momentum libur sekolah.
“Kalau kita bicara akhir tahun ini, sudah mulai terlihat adanya peningkatan reservasi karena sudah mendekati momentum. Mungkin mulai tanggal 22 nanti akan terjadi peningkatan kembali. Tetapi di lain sisi kita tahu bahwa momentum libur akhir tahun berbarengan dengan libur sekolah yang cukup lama, sejak tanggal 15 lalu kalau tidak salah, hingga awal Januari nanti,” ujar Maulana membuka percakapan.
Baca juga: PHRI optimistis Piala Dunia U-17 berimbas peningkatan okupansi hotel
Dia kemudian menjelaskan bahwa di beberapa daerah, tingkat reservasi hotel telah mencapai 50% khususnya di destinasi yang menjadi favorit masyarakat untuk berlibur seperti Pulau Bali, DI Yogyakarta, Malang, dan beberapa wilayah di Jawa Barat dan Sumatera.
“Sudah mulai terlihat lonjakan angka di beberapa provinsi tersebut melalui reservasi yang dilakukan masyarakat. Termasuk pula di daerah lain tentunya,” imbuh Maulana.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa menjelang musim liburan nanti, masyarakat akan memilih jenis destinasi wisata yang saat ini telah mengalami dinamika sedemikian rupa dengan menawarkan ragam pola aktivitas menyenangkan.
“Sekarang ini banyak sekali modelnya. Kalau diperhatikan, dinamika industri pariwisata banyak perubahan sekarang ini. Ada yang suka staycation, ada juga mungkin istilah baru namanya slowcation, ada pula yang benar-benar berlibur pada umumnya dengan pergi ke destinasi pariwisata dan menikmati berbagai aktivitas,” kata Maulana.
Dia melanjutkan bahwa menjelang akhir tahun, beberapa hotel juga biasanya tetap menghadirkan berbagai aktivitas untuk menarik para pengunjung yang memang berketetapan untuk menghabiskan malam dengan menginap di hotel.
“Ada yang memang sengaja menginap di hotel untuk menikmati pergantian tahun. Biasanya hotel menyajikan hiburan seperti pergelaran musik atau malam mewah, dan sebagainya,” kata Maulana menutup penjelasan.
Baca juga: Meski Pemilu, PHRI yakin okupansi hotel di Yogya capai 90 persen
Baca juga: PHRI: Okupansi hotel naik 80 persen jelang Aquabike Jetski 2023
Baca juga: Pengusaha hotel dan restoran desak perbaikan jalur alternatif Puncak
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran ketika dihubungi ANTARA pada Rabu malam mengungkapkan bahwa salah satu faktor meningkatnya angka pemesanan hotel adalah libur akhir tahun ini yang juga bersamaan dengan momentum libur sekolah.
“Kalau kita bicara akhir tahun ini, sudah mulai terlihat adanya peningkatan reservasi karena sudah mendekati momentum. Mungkin mulai tanggal 22 nanti akan terjadi peningkatan kembali. Tetapi di lain sisi kita tahu bahwa momentum libur akhir tahun berbarengan dengan libur sekolah yang cukup lama, sejak tanggal 15 lalu kalau tidak salah, hingga awal Januari nanti,” ujar Maulana membuka percakapan.
Baca juga: PHRI optimistis Piala Dunia U-17 berimbas peningkatan okupansi hotel
Dia kemudian menjelaskan bahwa di beberapa daerah, tingkat reservasi hotel telah mencapai 50% khususnya di destinasi yang menjadi favorit masyarakat untuk berlibur seperti Pulau Bali, DI Yogyakarta, Malang, dan beberapa wilayah di Jawa Barat dan Sumatera.
“Sudah mulai terlihat lonjakan angka di beberapa provinsi tersebut melalui reservasi yang dilakukan masyarakat. Termasuk pula di daerah lain tentunya,” imbuh Maulana.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa menjelang musim liburan nanti, masyarakat akan memilih jenis destinasi wisata yang saat ini telah mengalami dinamika sedemikian rupa dengan menawarkan ragam pola aktivitas menyenangkan.
“Sekarang ini banyak sekali modelnya. Kalau diperhatikan, dinamika industri pariwisata banyak perubahan sekarang ini. Ada yang suka staycation, ada juga mungkin istilah baru namanya slowcation, ada pula yang benar-benar berlibur pada umumnya dengan pergi ke destinasi pariwisata dan menikmati berbagai aktivitas,” kata Maulana.
Dia melanjutkan bahwa menjelang akhir tahun, beberapa hotel juga biasanya tetap menghadirkan berbagai aktivitas untuk menarik para pengunjung yang memang berketetapan untuk menghabiskan malam dengan menginap di hotel.
“Ada yang memang sengaja menginap di hotel untuk menikmati pergantian tahun. Biasanya hotel menyajikan hiburan seperti pergelaran musik atau malam mewah, dan sebagainya,” kata Maulana menutup penjelasan.
Baca juga: Meski Pemilu, PHRI yakin okupansi hotel di Yogya capai 90 persen
Baca juga: PHRI: Okupansi hotel naik 80 persen jelang Aquabike Jetski 2023
Baca juga: Pengusaha hotel dan restoran desak perbaikan jalur alternatif Puncak
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: