Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tinggi mengungkapkan beragam upaya yang mereka lakukan untuk menciptakan talenta digital di perguruan tinggi.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam di Jakarta, Rabu, menyebutkan langkah tersebut terdiri dari penyiapan talenta digital dari jurusan terkait digitalisasi dan teknologi informasi hingga menyiapkan program mikro kredensial terkait bahasan pengembangan inovasi dan teknologi yang bisa diikuti oleh mahasiswa lintas jurusan.

"Berdasarkan data kami ada 1.018 dari 4.000 perguruan tinggi yang mempunyai program studi di bidang digital atau Teknologi Informasi. Ada 10.945 program studi yang terkait ilmu komputer hingga bisnis digital dengan jumlah mahasiswa mencapai sekitar 1.860.000," kata Nizam.

Baca juga: Cara Huawei perkuat kolaborasi dengan "stakeholder"

Dari jumlah tersebut, menurut Nizam, setiap tahun ada 200.000 mahasiswa yang lulus meraih gelar sarjana dan diploma dari program studi yang berkaitan dengan digitalisasi dan teknologi informatika.

Meski begitu, Nizam menyebut hal itu bukan satu-satunya upaya untuk menciptakan talenta digital. Kemendikbudristekdikti menghadirkan program mikro kredensial yang bisa diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan lainnya tidak terbatas pada program studi teknologi dan digitalisasi.

Dalam program tersebut bahasan terkait pengembangan inovasi dan teknologi terkini yang berkembang secara global dipelajari dan didalami dalam program tersebut. Tercatat sejak program tersebut hadir sebagai bagian Kampus Merdeka, ada sebanyak 300.000 mahasiswa yang mengikuti bahasan mengenai digitalisasi dan teknologi seperti big data, kecerdasan buatan, hingga data science.

"Menariknya mereka tidak hanya belajar tentang ilmu mengenai digitalisasi itu, adik-adik mahasiswa yang ikut program mikro kredensial dalam program Kampus Merdeka itu diajak juga menghadirkan solusi yang nyata memanfaatkan digitalisasi itu,"kata Nizam.

Baca juga: Menkominfo ajak lulusan STMM ambil peran dalam digitalisasi nasional

Terakhir, upaya lainnya yang didorong oleh Kemendikbudristekdikti dalam pengembangan talenta digital di perguruan tinggi ialah dengan menggaet para pelaku industri untuk melakukan investasi berupa riset dan pengembangan di dalam negeri.

Salah satu pengembangan talenta digital itu ialah lewat inisiatif Kedaireka Matching Fund yaitu dana padanan yang diberikan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform Kedaireka.

"Jadi, riset itu dapat menghilir tidak berhenti di kampus dan hanya jadi prototipe. Kami mau hasil inovasi seperti itu bisa jadi solusi dan masuk industri sehingga karya-karya merah putih semakin banyak di Indonesia," kata Nizam.

Berkat hal itu, menurut Nizam kini peringkat Indonesia menempati posisi kelima secara global dari segi kerja sama kampus dan dunia industri setelah pada 2020 Indonesia hanya menempati posisi ke-35 secara global.

Baca juga: Paradigma transformasi digital bantu ciptakan program tepat sasaran

Baca juga: Kemendikbudristek rilis drama audio misteri untuk tingkatkan literasi

Baca juga: Kemenkominfo ungkap capaian ciptakan talenta digital di bidang AI