Salah seorang presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau MN KAHMI, Abdullah Puteh, menegaskan, organisasi yang menghimpun alumni HMI secara nasional itu tetap independen secara organisasi, guna menyikapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Puteh, di Jakarta, Rabu, sembilan presidium yang ada di MN KAHMI tidak boleh membawa nama organisasi itu untuk mendeklarasikan atau mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sedang berkompetisi.
Menurut Puteh, independensi tetap harus ditunjukkan dalam menyikapi pemilu yang ada, sehingga bisa menjadi contoh bagi penerus yang ada di HMI. "Independensi KAHMI harus ditunjukkan walau kami memberikan kebebasan kepada para alumni untuk memilih secara pribadi siapa pun yang menjadi presiden," kata dia saat menghadiri deklarasi sukarelawan Pergerakan Insan Cita For AMIN.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Aceh itu mengatakan, silakan para alumni bila ingin tergabung di dalam jaringan sukarelawan maupun komunitas apa pun, karena itu merupakan hak pribadi. Namun, jangan pernah mengeklaim MN KAHMI berpihak kepada salah satu paslon.
Ia menyatakan bahwa meski mendukung paslon AMIN, namun dirinya tidak pernah membawa embel-embel MN KAHMI dan selalu memposisikan diri sebagai dukungan pribadi terhadap paslon tersebut.
Mantan gubernur Aceh itu juga mengimbau kepada seluruh alumni yang tergabung dalam komunitas pendukung paslon, agar tetap menjalankan fungsi kritisnya untuk mengawasi proses berjalannya pemerintahan ke depan. "Saya berharap pendukung paslon yang ada tidak hanya sampai pada pemilihan presiden, tapi juga bisa terus menerus mengawasi pergerakan pemerintahan," tambahnya.
Menurut Puteh, di Jakarta, Rabu, sembilan presidium yang ada di MN KAHMI tidak boleh membawa nama organisasi itu untuk mendeklarasikan atau mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sedang berkompetisi.
Menurut Puteh, independensi tetap harus ditunjukkan dalam menyikapi pemilu yang ada, sehingga bisa menjadi contoh bagi penerus yang ada di HMI. "Independensi KAHMI harus ditunjukkan walau kami memberikan kebebasan kepada para alumni untuk memilih secara pribadi siapa pun yang menjadi presiden," kata dia saat menghadiri deklarasi sukarelawan Pergerakan Insan Cita For AMIN.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Aceh itu mengatakan, silakan para alumni bila ingin tergabung di dalam jaringan sukarelawan maupun komunitas apa pun, karena itu merupakan hak pribadi. Namun, jangan pernah mengeklaim MN KAHMI berpihak kepada salah satu paslon.
Ia menyatakan bahwa meski mendukung paslon AMIN, namun dirinya tidak pernah membawa embel-embel MN KAHMI dan selalu memposisikan diri sebagai dukungan pribadi terhadap paslon tersebut.
Mantan gubernur Aceh itu juga mengimbau kepada seluruh alumni yang tergabung dalam komunitas pendukung paslon, agar tetap menjalankan fungsi kritisnya untuk mengawasi proses berjalannya pemerintahan ke depan. "Saya berharap pendukung paslon yang ada tidak hanya sampai pada pemilihan presiden, tapi juga bisa terus menerus mengawasi pergerakan pemerintahan," tambahnya.