Upaya menurunkan harga daging sapi
29 Juli 2013 16:26 WIB
Mendag Gita Wirjawan (tengah) mengamati daging sapi segar pada pelepasan perdana penjualan daging sapi murah di DKI Jakarta di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7). (ANTARAFOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta (ANTARA News) - Harga daging sapi saat ini cukup membuat pusing ibu-ibu rumah tangga. Di berbagai daerah tidak jarang harga daging segar mencapai di atas Rp100.000 per kg. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah pusat, daerah maupun swasta untuk mengendalikan harga.
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian menyebutkan sebanyak 1.478 sapi siap potong asal Australia diperkirakan tiba di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (30/7).
Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini di Jakarta, Senin, menyatakan pemerintah memutuskan untuk mengimpor sapi siap potong dari Australia guna menekan harga daging di dalam negeri yang saat ini sudah mencapai Rp100.000/kg. "Pada tahap pertama telah diberangkatkan pada 25 Juli 2013 dari Australia sebanyak 1.478 ekor dan direncanakan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok 30 Juli besok," katanya.
Menurut dia, pada awalnya untuk tahap pertama akan didatangkan sebanyak 1.600 ekor sapi siap potong, namun setelah dilakukan pemeriksaan terdapat beberapa ekor yang tidak memenuhi persyaratan. Sapi-sapi yang akan diekspor ke Indonesia tersebut, tambahnya, memiliki bobot hidup sekitar 400-600 kg per ekor sehingga benar-benar siap potong untuk selanjutnya didistribusikan dagingnya.
Sementara itu Artha Graha Indomilk Peduli menurunkan harga daging menjadi Rp65.000 per kilogram di hari ke-sembilan Pasar Murah Paket Sembako dan Daging Murah dengan tujuan menurunkan harga daging di pasar umum.
Siaran pers Artha Graha Peduli yang diterima di Jakarta, menyebutkan program secara nasional itu menargetkan penjualan paket sembako murah yang menjangkau lebih dari 600.0000 kepala keluarga di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Anas Latief Ketua Pelaksana Pasar Murah Artha Graha Indomilk Peduli menjelaskan kegiatan peduli msyarakat itu akan terus bergulir sampai menjelang Lebaran.
Pada hari kesembilan ini di Makorem 061/Surya Kencana (Korem Badak Putih) dilakukan kegiatan Bazaar Murah Korem Bogor yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Danrem 061/SYK Kol. Inf. Arif Rahman dengan alokasi 1.500 paket sembako bersubsidi 50 persen dan dijual dengan harga Rp25.000 dan dan daging dijual dengan harga Rp65.000 perkilogram.
Sedangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) menggandeng perusahaan daerah PT Gerbang NTB Emas (GNE), guna merealisasikan operasi pasar khusus daging.
"Operasi Pasar (OP) daging itu akan berlangsung selama lima hari terhitung Senin ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB H Lalu Imam Maliki, di Mataram.
Ia mengatakan operasi pasar khusus daging itu dimaksudkan untuk menekan lonjakan harga sekaligus memperkuat stok daging menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah.
Daging sapi dijual dengan harga Rp78 ribu perkilogram, guna menekan harga daging di pasaran yang masih menembus angka Rp85 ribu hingga Rp90 ribu perkilogram.
Harga daging sapi di pasar dalam wilayah Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB itu sempat menembus harga Rp100 ribu/kilogram. Saat ini, sudah mulai turun namun masih bertahan pada kisaran harga Rp85 ribu hingga Rp90 ribu/kilogram. Biasanya harga normal pada kisaran Rp75 ribu hingga Rp80 ribu/kilogram.
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian menyebutkan sebanyak 1.478 sapi siap potong asal Australia diperkirakan tiba di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (30/7).
Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini di Jakarta, Senin, menyatakan pemerintah memutuskan untuk mengimpor sapi siap potong dari Australia guna menekan harga daging di dalam negeri yang saat ini sudah mencapai Rp100.000/kg. "Pada tahap pertama telah diberangkatkan pada 25 Juli 2013 dari Australia sebanyak 1.478 ekor dan direncanakan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok 30 Juli besok," katanya.
Menurut dia, pada awalnya untuk tahap pertama akan didatangkan sebanyak 1.600 ekor sapi siap potong, namun setelah dilakukan pemeriksaan terdapat beberapa ekor yang tidak memenuhi persyaratan. Sapi-sapi yang akan diekspor ke Indonesia tersebut, tambahnya, memiliki bobot hidup sekitar 400-600 kg per ekor sehingga benar-benar siap potong untuk selanjutnya didistribusikan dagingnya.
Sementara itu Artha Graha Indomilk Peduli menurunkan harga daging menjadi Rp65.000 per kilogram di hari ke-sembilan Pasar Murah Paket Sembako dan Daging Murah dengan tujuan menurunkan harga daging di pasar umum.
Siaran pers Artha Graha Peduli yang diterima di Jakarta, menyebutkan program secara nasional itu menargetkan penjualan paket sembako murah yang menjangkau lebih dari 600.0000 kepala keluarga di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Anas Latief Ketua Pelaksana Pasar Murah Artha Graha Indomilk Peduli menjelaskan kegiatan peduli msyarakat itu akan terus bergulir sampai menjelang Lebaran.
Pada hari kesembilan ini di Makorem 061/Surya Kencana (Korem Badak Putih) dilakukan kegiatan Bazaar Murah Korem Bogor yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Danrem 061/SYK Kol. Inf. Arif Rahman dengan alokasi 1.500 paket sembako bersubsidi 50 persen dan dijual dengan harga Rp25.000 dan dan daging dijual dengan harga Rp65.000 perkilogram.
Sedangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) menggandeng perusahaan daerah PT Gerbang NTB Emas (GNE), guna merealisasikan operasi pasar khusus daging.
"Operasi Pasar (OP) daging itu akan berlangsung selama lima hari terhitung Senin ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB H Lalu Imam Maliki, di Mataram.
Ia mengatakan operasi pasar khusus daging itu dimaksudkan untuk menekan lonjakan harga sekaligus memperkuat stok daging menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah.
Daging sapi dijual dengan harga Rp78 ribu perkilogram, guna menekan harga daging di pasaran yang masih menembus angka Rp85 ribu hingga Rp90 ribu perkilogram.
Harga daging sapi di pasar dalam wilayah Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB itu sempat menembus harga Rp100 ribu/kilogram. Saat ini, sudah mulai turun namun masih bertahan pada kisaran harga Rp85 ribu hingga Rp90 ribu/kilogram. Biasanya harga normal pada kisaran Rp75 ribu hingga Rp80 ribu/kilogram.
Pewarta: Subagyo, Erafzon, Anwar Maga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: