Pemilu 2024
WNI di Washington DC mencoblos lebih awal pada 10 Februari
20 Desember 2023 17:01 WIB
Ilustrasi - Sejumlah petugas KPU melakukan sosialisasi Pemilu 2024 mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/app/tom.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Washington DC Andang Purnama menyampaikan bahwa WNI di Washington akan melaksanakan Pemilu 2024 pada 10 Februari 2024 di kediaman resmi Dubes Indonesia di Washington.
Dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta, Rabu, Andang mengatakan bahwa tanggal tersebut disepakati oleh PPLN di Amerika Utara dengan alasan bahwa para WNI bekerja pada tanggal 14 Februari yang jatuh pada Rabu.
“Sebagian besar bekerja dan ketika mereka bekerja, akses untuk datang ke KBRI atau datang ke TPS itu agak sulit … jadi panitia memutuskan untuk mengadakan pemilu pada tanggal 10,” ujar Andang.
Untuk perhitungan suara, Andang menyebutkan bahwa PPLN di Amerika Utara sepakat akan melaksanakan penghitungan suara pada 14 Februari 2024 di Kedutaan Besar RI Washington DC.
Dia juga mengatakan bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tercatat per 21 Juni 2023 adalah 1.700 pemilih yang mencakup tiga wilayah, yaitu Washington DC, Maryland, dan Virginia.
Total 1.700 pemilih tersebut terdiri atas 1.227 pemilih (491 laki-laki, 736 perempuan) yang memutuskan datang ke TPS dan 473 pemilih (168 laki-laki, 305 perempuan) yang memutuskan untuk memberi suara melalui pos.
Andang mengatakan bahwa para pemilih diberitahu bahwa mereka bisa memilih dengan tiga cara, yaitu memberi suara dengan langsung datang ke TPS, memilih melalui surat pos atau memilih dengan Kotak Suara Keliling (KSK).
“Tidak ada permintaan (untuk memilih dengan KSK) dari masyarakat, maka tidak kita (PPLN Washington) sediakan,” ujar Andang, seraya menambahkan bahwa pengiriman surat suara melalui pos akan dilakukan pada awal Januari 2024.
Andang menyampaikan bahwa PPLN akan memprioritaskan pemilih dengan disabilitas, mereka yang sedang sakit, ibu hamil dan WNI senior yang berkebutuhan khusus.
Ketua PPLN Washington DC tersebut mengatakan bahwa surat suara telah sampai di KBRI Washington dan telah diserahterimakan kepada PPLN disaksikan oleh Panwaslu, staf KBRI pada Selasa (19/12).
Selain itu, persiapan logistik pemilu juga berjalan dengan baik, mengatakan bahwa kotak suara telah disiapkan, perlengkapan kantor dan teknis administrasi telah tersedia dan kamera telah dipasang di ruang Sekretariat PPLN yang dapat diakses selama 24 jam oleh PPLN.
Saat ditanya mengenai kendala sosialisasi Pemilu 2024, Andang mengatakan tidak ada kendala berarti selain waktu pendaftaran DPTLN yang lebih cepat dibandingkan dengan pendaftaran di tahun 2019.
“Pendaftaran pemilu 2019 ditutup pada September 2018 sementara Pemilu 2024 pendaftarannya sudah ditutup pada Juni 2023,” kata Andang.
Baca juga: PPLN Beijing manfaatkan libur Imlek gelar pemilu pada 14 Februari
Baca juga: Dubes sebut WNI di Swedia antusias ikuti sosialisasi Pemilu 2024
Baca juga: PPLN Tokyo buka tiga TPS pada Pemilu 2024
Dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta, Rabu, Andang mengatakan bahwa tanggal tersebut disepakati oleh PPLN di Amerika Utara dengan alasan bahwa para WNI bekerja pada tanggal 14 Februari yang jatuh pada Rabu.
“Sebagian besar bekerja dan ketika mereka bekerja, akses untuk datang ke KBRI atau datang ke TPS itu agak sulit … jadi panitia memutuskan untuk mengadakan pemilu pada tanggal 10,” ujar Andang.
Untuk perhitungan suara, Andang menyebutkan bahwa PPLN di Amerika Utara sepakat akan melaksanakan penghitungan suara pada 14 Februari 2024 di Kedutaan Besar RI Washington DC.
Dia juga mengatakan bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tercatat per 21 Juni 2023 adalah 1.700 pemilih yang mencakup tiga wilayah, yaitu Washington DC, Maryland, dan Virginia.
Total 1.700 pemilih tersebut terdiri atas 1.227 pemilih (491 laki-laki, 736 perempuan) yang memutuskan datang ke TPS dan 473 pemilih (168 laki-laki, 305 perempuan) yang memutuskan untuk memberi suara melalui pos.
Andang mengatakan bahwa para pemilih diberitahu bahwa mereka bisa memilih dengan tiga cara, yaitu memberi suara dengan langsung datang ke TPS, memilih melalui surat pos atau memilih dengan Kotak Suara Keliling (KSK).
“Tidak ada permintaan (untuk memilih dengan KSK) dari masyarakat, maka tidak kita (PPLN Washington) sediakan,” ujar Andang, seraya menambahkan bahwa pengiriman surat suara melalui pos akan dilakukan pada awal Januari 2024.
Andang menyampaikan bahwa PPLN akan memprioritaskan pemilih dengan disabilitas, mereka yang sedang sakit, ibu hamil dan WNI senior yang berkebutuhan khusus.
Ketua PPLN Washington DC tersebut mengatakan bahwa surat suara telah sampai di KBRI Washington dan telah diserahterimakan kepada PPLN disaksikan oleh Panwaslu, staf KBRI pada Selasa (19/12).
Selain itu, persiapan logistik pemilu juga berjalan dengan baik, mengatakan bahwa kotak suara telah disiapkan, perlengkapan kantor dan teknis administrasi telah tersedia dan kamera telah dipasang di ruang Sekretariat PPLN yang dapat diakses selama 24 jam oleh PPLN.
Saat ditanya mengenai kendala sosialisasi Pemilu 2024, Andang mengatakan tidak ada kendala berarti selain waktu pendaftaran DPTLN yang lebih cepat dibandingkan dengan pendaftaran di tahun 2019.
“Pendaftaran pemilu 2019 ditutup pada September 2018 sementara Pemilu 2024 pendaftarannya sudah ditutup pada Juni 2023,” kata Andang.
Baca juga: PPLN Beijing manfaatkan libur Imlek gelar pemilu pada 14 Februari
Baca juga: Dubes sebut WNI di Swedia antusias ikuti sosialisasi Pemilu 2024
Baca juga: PPLN Tokyo buka tiga TPS pada Pemilu 2024
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: