Moeldoko: Pusat pengembangan talenta digital dibangun lebih masif
20 Desember 2023 16:27 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbicara dalam acara “Indonesia Digital Talent Day 2023”, di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Rabu (20/12/2023). ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden RI
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai pembangunan pusat talenta digital harus lebih masif untuk membantu mengurangi kesenjangan talenta digital di Indonesia.
"Suplai talenta digital lokal harus terus ditambah. Untuk itu pembangunan pusat pengembangan talenta digital harus lebih masif," kata Moeldoko dalam acara “Indonesia Digital Talent Day 2023”, di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Rabu, seperti disampaikan melalui keterangan tertulisnya.
Seperti diketahui, Indonesia butuh 9 juta talenta digital pada 2030. Jika di rata-rata, kebutuhan talenta digital ini mencapai 600.000 orang per tahun.
Sayangnya, hingga saat ini ini perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menyuplai sekitar 100.000-200.000 talenta digital per tahun. Artinya, terdapat kesenjangan atau gap sebesar 400.000-500.000 talenta digital per tahun.
Moeldoko mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan talenta digital Indonesia.
Baca juga: GoTo, TikTok dan UGM kolaborasi pengembangan talenta digital Indonesia
Baca juga: Cara Huawei perkuat kolaborasi dengan "stakeholder"
Ia mencontohkan kerja sama antara Kantor Staf Presiden dengan Huawei Indonesia untuk melatih 100.000 talenta digital.
Kerja sama yang sudah berjalan sejak 2020 tersebut telah berhasil melatih lebih dari 100.000 talenta digital, yang berasal dari berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, pendidikan tinggi, pendidikan vokasi, maupun kalangan profesional.
"Saya mengapresiasi Huawei Indonesia karena sudah bekerja keras untuk mencapai target 100.000 talenta, padahal target ini harusnya dicapai pada 2025. Tetapi sekarang sudah lebih dari 100.000 (talenta). Ini lebih cepat dari perkiraan," ujar Moeldoko.
"Kita harapkan kerja sama seperti ini juga bisa dilakukan oleh pihak-pihak lain, agar Indonesia bisa segera memenuhi kebutuhan talenta digital," ucap dia menambahkan.
Lebih lanjut, Panglima TNI periode 2013-2015 itu menegaskan bahwa pemenuhan talenta digital merupakan keniscayaan, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi digital ekonomi yang besar.
Baca juga: Digital Alliance diluncurkan guna perkuat talenta digital
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan tumbuh menjadi kisaran 210 miliar dolar AS-360 miliar dolar AS pada 2030.
"Harusnya potensi pertumbuhan ekonomi digital ini dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan talenta digital. Sayangnya, pasokan talenta digital lokal masih kurang mencukupi. Tantangan ini harus kita jawab," tutur Moeldoko.
"Suplai talenta digital lokal harus terus ditambah. Untuk itu pembangunan pusat pengembangan talenta digital harus lebih masif," kata Moeldoko dalam acara “Indonesia Digital Talent Day 2023”, di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Rabu, seperti disampaikan melalui keterangan tertulisnya.
Seperti diketahui, Indonesia butuh 9 juta talenta digital pada 2030. Jika di rata-rata, kebutuhan talenta digital ini mencapai 600.000 orang per tahun.
Sayangnya, hingga saat ini ini perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menyuplai sekitar 100.000-200.000 talenta digital per tahun. Artinya, terdapat kesenjangan atau gap sebesar 400.000-500.000 talenta digital per tahun.
Moeldoko mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan talenta digital Indonesia.
Baca juga: GoTo, TikTok dan UGM kolaborasi pengembangan talenta digital Indonesia
Baca juga: Cara Huawei perkuat kolaborasi dengan "stakeholder"
Ia mencontohkan kerja sama antara Kantor Staf Presiden dengan Huawei Indonesia untuk melatih 100.000 talenta digital.
Kerja sama yang sudah berjalan sejak 2020 tersebut telah berhasil melatih lebih dari 100.000 talenta digital, yang berasal dari berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, pendidikan tinggi, pendidikan vokasi, maupun kalangan profesional.
"Saya mengapresiasi Huawei Indonesia karena sudah bekerja keras untuk mencapai target 100.000 talenta, padahal target ini harusnya dicapai pada 2025. Tetapi sekarang sudah lebih dari 100.000 (talenta). Ini lebih cepat dari perkiraan," ujar Moeldoko.
"Kita harapkan kerja sama seperti ini juga bisa dilakukan oleh pihak-pihak lain, agar Indonesia bisa segera memenuhi kebutuhan talenta digital," ucap dia menambahkan.
Lebih lanjut, Panglima TNI periode 2013-2015 itu menegaskan bahwa pemenuhan talenta digital merupakan keniscayaan, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi digital ekonomi yang besar.
Baca juga: Digital Alliance diluncurkan guna perkuat talenta digital
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan tumbuh menjadi kisaran 210 miliar dolar AS-360 miliar dolar AS pada 2030.
"Harusnya potensi pertumbuhan ekonomi digital ini dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan talenta digital. Sayangnya, pasokan talenta digital lokal masih kurang mencukupi. Tantangan ini harus kita jawab," tutur Moeldoko.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: