Tangerang (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Tangerang, Banten mengakui stok gula pasir yang ada di gudang mereka saat ini menipis, sehingga perlu alokasi tambahan.
"Khusus gula saat ini stok tinggal sedikit dan Bulog sedang mencari ke beberapa tempat. Namun, yang ada saat ini digudang Bulog adalah minyak goreng, tepung dan beras premium," kata Kepala Bulog Divisi Regional Tangerang Omar Syarif di Tangerang, Rabu.
Ia mengungkapkan, atas ketersediaan gula pasir yang menipis, pihaknya pun kini tengah melakukan pengajuan penambahan stok ke beberapa tempat supply gula.
"Menipisnya gula, faktornya karena gula sudah dimanfaatkan dan didistribusikan pada kebutuhan masyarakat seperti operasi pasar dan bazar murah. Makanya menipis karena sudah disalurkan ke beberapa kegiatan masyarakat," ujarnya.
Sementara, Omar memastikan ketersediaan kebutuhan pangan jenis lain dalam keadaan aman, salah satunya seperti stok beras yang dimilikinya saat ini sebanyak 14 ribu ton.
Hal tersebut pun, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru 2024.
"Mengenai stok yang dimiliki dikuasai oleh Bulog cabang Tangerang pada saat ini kurang lebih sekitar 14 ribu ton. Kondisi ini akan bertambah karena ada pemasukan dari pelabuhan khususnya untuk beras," ungkapnya.
Mengenai masalah harga, berdasarkan data sudah mengalami penurunan. Karena di pasaran, kisaran harga saat ini sudah mendekati harga wajar, yakni Rp10 ribu/kilogram untuk beras jenis medium.
"Kecuali untuk jenis premium, harganya berkisar Rp14 ribu/kilogram. Karena, beras premium sesuai dengan mekanisme pasar, dimana yang diminati masyarakat sesuai dengan hukum ekonomi," kata dia.
Stok gula di gudang Bulog Tangerang menipis
20 Desember 2023 15:12 WIB
Ilustrasi - Stok gula pasir yang ada di gudang Bulog Tangerang, Banten.
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: