Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, mengatakan penyadapan yang dilakukan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan saat menghadiri pertemuan G20 di London, Inggris, pada 2009, tidak etis dalam hubungan antar negara.

"Dalam segi etika hubungan antar negara, hal itu tidak etis," kata Pramono di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Penyadapan terhadap Presiden Yudhoyono tersebut, menurut dia, harus menjadi catatan penting bagi Kementerian Luar Negeri.

Seperti dilansir oleh Sydney Morning Herald pada Jumat (26/7), Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memperoleh keuntungan atas kegiatan mata-mata yang dilakukan agen intelijen saat Presiden Yudhoyono menghadiri pertemuan puncak G-20 di London pada 2009.