Jakarta (ANTARA) - Rupiah di awal perdagangan Rabu meningkat seiring pasar menunggu keputusan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuan.

"Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi besok Bank Indonesia akan tetap mempertahankan suku bunga di enam persen," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Rully mengatakan pasar menantikan dan mencermati arah kebijakan Bank Indonesia ke depan terkait suku bunga acuannya.

Ia memperkirakan Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan RDG BI yang diadakan pada 22 dan 23 November 2023.

Menurut dia, suku bunga acuan BI sudah mencapai puncaknya, dan sekarang ini rupiah mulai stabil, sehingga suku bunga acuan BI saat ini akan dipertahankan di level enam persen.

Ia memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi bergerak ke kisaran Rp15.485 per dolar AS sampai dengan Rp15.525 per dolar AS.

Sementara dari global, sentimen pasar diliputi oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang mulai dilakukan pada Maret 2024.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi meningkat 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp15.495 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.506 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah meningkat ditopang ekspektasi pemangkasan FFR
Baca juga: Rupiah cenderung menguat terbatas jelang RDG Bank Indonesia
Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga acuan AS