Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Selasa, namun tidak berdampak signifikan.

"Erupsinya skala kecil dan sejauh ini tidak ada dampaknya. Tidak ada laporan terjadi hujan abu vulkanik atau lainnya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudi Cahyono saat dikonfirmasi per telepon di kabupaten setempat.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi disertai awan panas guguran

Menurutnya Gunung Semeru masih berstatus siaga atau Level III, sehingga masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tuturnya.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi

Yudi mengimbau masyarakat juga mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," katanya.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi disertai awan panas guguran

Sementara petugas pos pengamatan Gunung Semeru, Liswanto di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh dalam laporan tertulisnya menyebutkan bahwa aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami gempa letusan dan guguran pada periode 19 Desember 2023 pukul 06.00-12.00 WIB.

Pada pengamatan kegempaan tercatat sebanyak 19 kali gempa erupsi dengan amplitudo 18-22 mm dan lama gempa 85-110 detik, kemudian terjadi 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 6-8 mm dengan lama gempa 66-152 detik.

Untuk pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II, asap kawah tidak teramati dan cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat daya.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan 600 meter
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi dengan ketinggian letusan 700 meter