Banjir lumpuhkan selatan India, ratusan orang terdampar
19 Desember 2023 18:07 WIB
Arsip foto - Warga bepergian menggunakan kapal saat mereka pindah ke tempat yang lebih aman melewati jalan yang tergenang di Chennai, India, Rabu (2/12). Hujan terlebat di abad ini menyebabkan banjir besar di seluruh wilayah Tamil Nadu, mengakibatkan ribuan warga mengungsi dari rumah mereka, pabrik-pabrik tutup dan melumpuhkan bandara di ibukota Chennai. ANTARA/REUTERS/Stringer.
Chennai, India (ANTARA) - Hujan lebat melumpuhkan beberapa bagian dari daerah Tamil Nadu di selatan India, mengganggu layanan kereta api di mana otoritas setempat berupaya menyelamatkan ratusan orang yang terdampar.
Banjir terjadi di saat daerah itu masih memulihkan diri dari kerusakan akibat Badai Michaung yang melanda kawasan pantai di bulan ini dan menewaskan setidaknya 13 orang.
Tamil Nadu mengalami curah hujan sebanyak 50 mm di antara Minggu dan Senin, sangat tinggi jika dibandingkan kondisi normal yang sebesar 2,5 mm, kata badan cuaca yang menyebut hujan masih diperkirakan turun pada Selasa.
Media lokal melaporkan setidaknya lima orang tewas akibat banjir dan kecelakaan terkait hujan, yang diderita terutama oleh distrik Tuticorin, Tirunelveli, Tenkasi dan Kanyakumari.
Seluruh kawasan itu masih terendam pada Selasa, di mana rumah penduduk terlihat seperti pulau-pulau dikelilingi air berwarna coklat dan berlumpur, menurut cuplikan video dari kantor berita India ANI.
Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan warga dari rumah dan kuil, dan untuk membagikan makanan bagi mereka yang tidak bisa diungsikan.
Salah seorang penduduk dari Tirunelveli, P. Veeramanikandan adalah bagian dari sukarelawan yang membantu pemerintah dalam upaya penyelamatan, mengatakan beberapa area masih terlalu berbahaya untuk dicapai.
"Area yang berdekatan dengan tepi sungai masih sangat terdampak, sedangkan ketinggian air di beberapa tempat lain mulai menurun," ujarnya.
Sekitar 500 orang penumpang kereta api menuju ibu kota Chennai terdampar di stasiun pada Selasa sore, lebih dari 36 jam setelah layanan kereta dihentikan di kawasan itu, seperti dilaporkan media lokal.
Pemerintah daerah menyebut kekacauan itu disebabkan oleh "curah hujan yang tercatat tertinggi dalam enam dekade" ditambah dengan fakta bahwa curah hujan itu lebih tinggi dari yang diramalkan sebelumnya dan bahwa peringatan mengenai cuaca diterima "sedikit terlambat".
Ketua Menteri MK Stalin mengatakan pada temu media bahwa pemerintah telah membawa 12.653 orang ke 141 kamp bantuan dan menyediakan makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan pokok. Makanan juga didistribusikan menggunakan helikopter.
Tamil Nadu tidak asing dengan banjir. Delapan tahun lalu, ibu kotanya, Chennai, dilanda hujan lebat yang menggenangi sebagian besar kota dan menewaskan sekitar 290 orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: India liburkan sekolah, evakuasi ribuan orang waspadai Badai Michaung
Baca juga: Tamil Nadu India umumkan penguncian saat kematian harian capai rekor
Baca juga: Inggris kembalikan tiga patung curian dari kuil India pada 1978
Banjir terjadi di saat daerah itu masih memulihkan diri dari kerusakan akibat Badai Michaung yang melanda kawasan pantai di bulan ini dan menewaskan setidaknya 13 orang.
Tamil Nadu mengalami curah hujan sebanyak 50 mm di antara Minggu dan Senin, sangat tinggi jika dibandingkan kondisi normal yang sebesar 2,5 mm, kata badan cuaca yang menyebut hujan masih diperkirakan turun pada Selasa.
Media lokal melaporkan setidaknya lima orang tewas akibat banjir dan kecelakaan terkait hujan, yang diderita terutama oleh distrik Tuticorin, Tirunelveli, Tenkasi dan Kanyakumari.
Seluruh kawasan itu masih terendam pada Selasa, di mana rumah penduduk terlihat seperti pulau-pulau dikelilingi air berwarna coklat dan berlumpur, menurut cuplikan video dari kantor berita India ANI.
Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan warga dari rumah dan kuil, dan untuk membagikan makanan bagi mereka yang tidak bisa diungsikan.
Salah seorang penduduk dari Tirunelveli, P. Veeramanikandan adalah bagian dari sukarelawan yang membantu pemerintah dalam upaya penyelamatan, mengatakan beberapa area masih terlalu berbahaya untuk dicapai.
"Area yang berdekatan dengan tepi sungai masih sangat terdampak, sedangkan ketinggian air di beberapa tempat lain mulai menurun," ujarnya.
Sekitar 500 orang penumpang kereta api menuju ibu kota Chennai terdampar di stasiun pada Selasa sore, lebih dari 36 jam setelah layanan kereta dihentikan di kawasan itu, seperti dilaporkan media lokal.
Pemerintah daerah menyebut kekacauan itu disebabkan oleh "curah hujan yang tercatat tertinggi dalam enam dekade" ditambah dengan fakta bahwa curah hujan itu lebih tinggi dari yang diramalkan sebelumnya dan bahwa peringatan mengenai cuaca diterima "sedikit terlambat".
Ketua Menteri MK Stalin mengatakan pada temu media bahwa pemerintah telah membawa 12.653 orang ke 141 kamp bantuan dan menyediakan makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan pokok. Makanan juga didistribusikan menggunakan helikopter.
Tamil Nadu tidak asing dengan banjir. Delapan tahun lalu, ibu kotanya, Chennai, dilanda hujan lebat yang menggenangi sebagian besar kota dan menewaskan sekitar 290 orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: India liburkan sekolah, evakuasi ribuan orang waspadai Badai Michaung
Baca juga: Tamil Nadu India umumkan penguncian saat kematian harian capai rekor
Baca juga: Inggris kembalikan tiga patung curian dari kuil India pada 1978
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: