Jakarta (ANTARA) - Gojek, unit bisnis on-demand service dari Grup GoTo, terus menunjukkan konsistensinya untuk meningkatkan taraf hidup mitra driver dan keluarga di dalam ekosistem GoTo.

Kali ini, Gojek mengumumkan kelulusan putra/putri mitra driver penerima Beasiswa Gojek angkatan pertama yang turut disaksikan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi.

Dilansir dari Instagram resmi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (@budikaryas), pada acara Bincang Inspiratif dengan Penerima Beasiswa Gojek, Menhub RI membagikan pengalamannya berkarya di pemerintahan selama beberapa tahun serta keberhasilan program-program Kementerian Perhubungan, yang harapannya dapat menginspirasi para alumni penerima Beasiswa Gojek yang siap memasuki dunia kerja. Menhub Budi Karya Sumadi pun menyampaikan hal tersebut diiringi dengan tetesan air mata haru.

Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan, Indonesia Emas 2045 adalah salah satu komitmen jangka panjang Pemerintah untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi di industri.

"Kami percaya pendidikan menjadi kunci utama yang dapat mewujudkan pencapaian target pemerintah tersebut, saya mengapresiasi Gojek yang secara konsisten menciptakan Program Swadaya yang membawa dampak sosial, baik bagi Mitra Gojek, salah satunya dengan akses pendidikan melalui Program Beasiswa Anak Mitra Gojek. Saya ucapkan selamat atas kelulusan dari program angkatan pertama ini, semoga Putra-Putri Mitra Gojek dapat terus sukses dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia," kata Menhub Budi Karya Sumadi.

Hadir sejak 2020, Beasiswa Gojek telah konsisten memberikan kesempatan pendidikan tinggi setiap tahun kepada putra/putri mitra driver Gojek. Hingga kini, sudah ada 62 penerima Beasiswa Gojek yang telah berkuliah di politeknik-politeknik negeri unggulan se-Indonesia, setelah melewati proses seleksi ketat dari ribuan pendaftar.

Baca juga: Gojek umumkan kelulusan angkatan pertama program Beasiswa Gojek

Gojek merupakan perusahaan pertama di industri yang menyediakan beasiswa pendidikan penuh bagi keluarga mitra drivernya, dari awal hingga lulus.

"Tahun ini, kami dengan bangga menyambut angkatan pertama penerima beasiswa Gojek yang lulus dari jenjang pendidikan tinggi. Hal yang juga membanggakan adalah mereka lulus tepat waktu dengan prestasi akademik yang sangat baik. Bahkan sebagian besar sudah mendapatkan pekerjaan sesuai minat dan jurusannya," kata Direktur dan Presiden On Demand Service Grup GoTo Catherine Hindra Sutjahyo.

"Sebagai wujud nyata dari komitmen berkelanjutan Gojek Swadaya, kami tidak berhenti di memberikan beasiswa untuk pendidikan formal, tetapi juga mengadakan pelatihan keterampilan non-akademis (soft skill) untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi persaingan dunia kerja," kata Catherine menambahkan.

Pelatihan keterampilan non-akademis (soft skill) yang diberikan meliputi pelatihan cara menulis CV dengan baik dan benar, persiapan wawancara kerja, membangun etos kerja sebagai lulusan muda, serta nilai-nilai dasar kepemimpinan. Program pengembangan diri tersebut dibawakan secara sukarela oleh para karyawan di manajemen Gojek yang kompeten dalam bidangnya, sebagai bentuk dukungan antar anggota ekosistem Gojek.

Catherine juga menjelaskan bahwa rangkaian kebijakan serta inisiatif bagi keluarga mitra driver Gojek merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan Nol Hambatan (Zero Barriers), di mana Gojek sebagai bagian dari Grup GoTo berkomitmen untuk mengeliminasi seluruh hambatan terhadap akses, pertumbuhan, serta peluang semua pihak dalam ekosistem Grup GoTo.

Baca juga: Gojek luncurkan jaket baru driver, simbol gotong royong anak bangsa

Kisah Penerima Beasiswa Gojek
Menteri Perhubungan Republik Indonesia - Budi Karya Sumadi menyematkan medali kepada alumni penerima Beasiswa Gojek angkatan Pertama yang turut disaksikan oleh Direktur dan Presiden Unit Bisnis On-Demand Services Grup GoTo - Catherine Hindra Sutjahyo. (ANTARA/HO-Gojek)


Dzikru Rahman atau akrab disapa Dzikru tak pernah menyangka dirinya berhasil lolos sebagai penerima beasiswa Gojek pada 2020 setelah melewati proses seleksi dan wawancara yang ketat. Setelah menjalani perkuliahan selama kurang lebih tiga tahun, Dzikru kini telah lulus dengan predikat cum laude dari Politeknik Negeri Jakarta jurusan Teknis Mesin dengan IPK 3,51.

Pekerjaan ayah Dzikru yang merupakan mitra driver Gojek di ibukota tidak menghalangi tekad besar Dzikru untuk masuk perguruan tinggi khususnya jurusan Teknik Mesin yang dicita-citakan, sesuai minat dia di bidang otomotif.

“Saya sangat bersyukur atas kehadiran program Beasiswa Gojek yang memberikan saya kesempatan untuk berkuliah secara gratis hingga lulus di jurusan yang saya impikan. Tidak lupa, dukungan serta doa dari kedua orang tua saya lah yang sukses mengantarkan saya hingga ke titik ini. Setelah ini, saya berharap segera bisa bekerja dan membalas segala pengorbanan kedua orang tua saya," tutur Dzikru.

Selain beasiswa, berbagai program Gojek Swadaya lainnya telah dimanfaatkan oleh lebih dari 450 ribu mitra driver per bulan dan membantu mereka menghemat hingga 15 persen dari biaya operasional sebagai mitra driver. Diluncurkan sejak 2016, lebih dari 240 ribu mitra driver Gojek dan keluarga mempunyai akses untuk hidup yang lebih baik melalui program tabungan dan asuransi termasuk BPJS, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terjangkau, dan beasiswa anak mitra.

Berbagai program kesejahteraan yang disediakan di dalam ekosistem Gojek ini membuat 90 persen mitra Gojek yakin mampu menghidupi keluarga dengan layak setelah bermitra dengan Gojek. Bahkan, lebih dari 80 persen mitra Gojek yakin kemitraan dengan Gojek akan membantu mereka untuk menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, menurut Studi Dampak Sosial Ekonomi Gojek (2023) yang diadakan Lembaga Demografi FEB UI.

“Di tahun keempat ini, Beasiswa Gojek terus mendapatkan respons yang positif dari para mitra driver sehingga memotivasi kami untuk terus memperluas manfaat program ini ke depannya dan menciptakan kesejahteraan berkelanjutan di dalam ekosistem kami,” kata Catherine.

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi Gojek dukung pencegahan kekerasan seksual