Semarang (ANTARA) - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional 2023 di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang diikuti pengurus di 356 kabupaten/kota dari 34 provinsi se-Indonesia dengan mengundang Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina APPSI.

“Ini adalah Rapat Kerja Nasional APPSI yang diikuti oleh pengurus di 356 kabupaten/kota dari 34 provinsi. Yang membuka Rakernas APPSI adalah Mendag Pak Zulkifli Hasan dan nanti acara ditutup oleh Ketua Dewan Pembina APPSI yakni Pak Prabowo Subianto," kata Ketua Umum APPSI Sudaryono di Semarang, Selasa.

Ia menjelaskan ada tiga hal yang dibahas dalam Rakernas APPSI yakni perkembangan isu-isu terkini mengenai kondisi pasar tradisional di seluruh daerah di Indonesia.

Menurut dia, hal tersebut penting untuk dibahas karena banyak permasalahan yang mengancam keberadaan para pedagang pasar tradisional maupun kondisi pasar tradisional yang menjadi tempat usaha atau jualannya.

“Untuk agenda yang menjadi fokus pembahasan yaitu yang pertama terkait isu isu dan perkembangan terkini pasar tradisional di berbagai daerah karena kita juga sudah banyak mengadvokasi teman-teman pedagang pasar baik itu karena pasarnya di gusur atau di relokasi. Ini penting untuk kita carikan solusi bersama," katanya.

Baca juga: Mendag ajak pedagang pasar beradaptasi dengan kemajuan teknologi

Baca juga: Asosiasi pedagang pasar dukung pemerintah kelola 11 bahan pangan pokok


Para pengurus APPSI di seluruh Indonesia juga ingin membahas dan mendengarkan terkait usulan RUU Perlindungan Pasar Tradisional yang saat ini draf naskah akademiknya sudah masuk ke DPR RI.

"Draf naskah akademik RUU Perlindungan Pasar Tradisional yang diajukan oleh APPSI saat ini sudah masuk ke DPR RI. Kami ingin RUU ini disahkan menjadi Undang-Undang sehingga kami para pedagang pasar tradisional mendapatkan perlindungan dan suport dari pemerintah," ujarnya.

Selain itu, pada tahun politik ini APPSI memberikan sikap terkait pemberian dukungan politik kepada calon presiden dan calon wakil presiden yang dirasa memiliki kepedulian terhadap keberadaan pasar dan para pedagang pasar tradisional di tengah perkembangan zaman.

Ia menegaskan bahwa para pedagang Pasar tradisional menginginkan agar para pedagang maupun keberadaan pasar-pasar tradisional di Indonesia ini dibina oleh pemerintah pusat dan daerah bukan hanya menarik retribusi dan pajak saja.

"Tetapi dibina melalui peningkatan kualitas infrastruktur pasar, pelatihan untuk peningkatan kualitas SDM pedagang pasar, serta promosi dari pemerintah daerah yang bisa membuat pasar ini menjadi ramai pengunjung. Pasar harus menjadi pusat sirkulasi perekonomian serta menjadi pusat sirkulasi barang dan jasa. Dengan begitu Indonesia akan lebih maju lagi," katanya.

Baca juga: APPSI harapkan kebijakan adil program digitalisasi pasar

Baca juga: Asosiasi pedagang pasar apresiasi pemerintah tak impor beras