Kairo (ANTARA News) - Jumlah korban jiwa akibat bentrokan yang meletus pada Jumat (26/7) dan berlanjut sampai Sabtu dini hari di Mesir akibat penggulingan presiden Mohamed Moursi naik jadi 74, kata Kementerian Kesehatan.
"Jumlah korban jiwa akibat bentrokan naik jadi 74 --sembilan di Iskandariyah dan 65 di dekat Bundaran Rabiah Al-Adawiyah di Ibu Kota Mesir, Kairo," kata kantor berita resmi Mesir, MENA, yang mengutip seorang pejabat Kementerian Kesehatan. Ia menyatakan tak kurang dari 748 orang lagi cedera.
Pada Sabtu pagi, satu orang tewas dalam bentrokan antara penentang dan pendukung Moursi di Gubernuran Fayoum di sebelah barat-daya Kairo.
Namun, menurut laporan medis dari rumah sakit lapangan di Bundaran Rabiah Al-Adawiyah, tempat pendukung Moursi telah melancarkan aksi duduk sejak 28 Juni, sedikitnya 200 pendukung Moursi tewas dan lebih dari 4.500 lagi cedera dalam bentrokan dengan petugas keamanan.
Pada Jumat, jutaan orang Mesir di Kairo dan gubernuran lain mengadakan pertemuan terbuka guna mendukung Kepala Angkatan Bersenjata dan Menteri Pertahanan Abdel-Fattah As-Sisi, untuk memperlihatkan dukungan rakyat buat penindasan oleh pasukan keamanan atas apa yang disebut kelompok ekstrem dan teror.
Sementara itu, pendukung Moursi menyelenggarakan bermacam pertemuan terbuka di negeri tersebut, demikian laporan Xinhua, Minggu pagi. Mereka menuntut dipulihkannya jabatan Moursi dan mencap penggulingannya sebagai kudeta militer terhadap keabsahan.
Kementerian Dalam Negeri Mesir, Jumat, menyatakan protes berjalan damai di Kairo dan Iskandariyah "sampai pendukung Moursi, terutama kelompok Ikhwanul Muslimin berusaha merusak kegiatan itu".
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Jenderal Hani Abdel-Latif mengatakan, "Mereka membakar ban sampai mereka bentrok dengan warga di dekat Permukiman Mansheyet Nasser", dan personel keamanan turun tangan "guna mencegah penutupan Jembatan 6 Oktober dan menghentikan bentrokan".
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Korban jiwa akibat bentrokan di Mesir jadi 74
28 Juli 2013 08:19 WIB
Presiden Mesir Mohammed Morsi yang digulingkan. (Reuters)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: