Brussels (ANTARA News) - Uni Eropa Sabtu mengatakan menyesalkan hilangnya nyawa di Mesir dan mengikuti perkembangan di sana dengan keprihatinan setelah bentrokan mematikan di Kairo antara demonstran melawan pemerintah sementara yang didukung militer dan polisi.
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan pemerintah harus memastikan transisi cepat ke kekuasaan sipil dan mengulangi tuntutan bahwa para tahanan politik, termasuk Presiden Mohamed Moursi yang digulingkan oleh tentara pada 3 Juli harus dibebaskan.
Seorang juru bicara mengatakan Ashton "sangat menyesalkan hilangnya nyawa" setelah adanya laporan-laporan bahwa puluhan atau lebih pendukung Moursi ditembak mati di ibu kota Mesir Sabtu pagi ketika kekerasan meletus setelah malam demonstrasi besar-besaran untuk dan menentang presiden yang digulingkan.
Ashton meminta semua pihak untuk menghindari kekerasan, menekankan bahwa "satu-satunya solusi adalah langkah cepat untuk proses transformasi inklusif ".
Dia menambahkan bahwa "semua kelompok politik", termasuk Ikhwanul Muslimin Moursi, harus dilibatkan, demikian AFP.
(H-AK)
Uni Eropa sesalkan kekerasan di Mesir
28 Juli 2013 04:47 WIB
ilustrasi Anggota Ikhwanul Muslimin dan pendukung Presiden Mesir yang digulingkan Muhammad Mursi mengikuti Salat Jumat berjamaah saat menggelar aksi di sekitar lapangan Rabaa Adawiya, Kairo, Jumat (26/7). (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: