Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor, Minggu (17/12) mengumumkan bahwa mereka akan menjual mobil listrik (EV) yang dikembangkan di China ke pasar global setelah mencapai kesepakatan dengan universitas terkemuka di negara itu untuk mempercepat penelitian dan pengembangan dalam bidang elektrifikasi dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

Produsen otomotif Jepang tersebut sedang mempertimbangkan untuk mengekspor rangkaian mobil yang sudah ada dengan mesin pembakaran internal dan mobil listrik murni serta mobil plug-in hybrid yang akan datang, yang diproduksi dan dikembangkan di China, ke pasar luar negeri.

Pernyataan ini disampaikan oleh Masashi Matsuyama, wakil presiden Nissan Motor dan presiden Nissan China, kepada wartawan di Beijing.

Baca juga: Dari hatchback, Nissan Leaf akan terlahir sebagai SUV ramping di 2026

Nissan sedang mempertimbangkan untuk mengincar pasar yang sama dengan para pesaing China seperti BYD, katanya.

Perusahaan ini bergabung dengan merek asing termasuk Tesla, BMW, dan Ford yang memperluas ekspor mobil buatan China untuk memanfaatkan biaya manufaktur yang lebih rendah di negara tersebut dan meningkatkan kapasitas penggunaan pabrik mereka.

China menyumbang seperlima dari penjualan global Nissan, yakni sekitar 2,8 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini, turun dari sepertiga penjualan pada periode yang sama tahun lalu.

Produsen otomotif Jepang menghadapi tantangan penjualan yang serius tahun ini di China yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia, karena popularitas merek lokal dan persaingan harga yang sengit di tengah pergeseran cepat ke mobil listrik.

Nissan mengumumkan akan mendirikan pusat penelitian bersama dengan Universitas Tsinghua di China tahun depan, berfokus pada penelitian dan pengembangan kendaraan listrik, termasuk infrastruktur pengisian dan daur ulang baterai.

"Kami berharap kolaborasi ini akan membantu kami memahami lebih dalam pasar China dan mengembangkan strategi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan pelanggan di China," kata Presiden dan Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida, dalam sebuah pernyataan.

Pendirian pusat penelitian ini merupakan perluasan dari upaya penelitian bersama yang perusahaan ini lakukan dengan Tsinghua sejak tahun 2016 yang difokuskan pada teknologi mobilitas cerdas dan otonom. Demikian disiarkan Reuters pada Minggu (17/12) waktu setempat.

Baca juga: AS akan buka penyelidikan terkait gagal mesin 450 ribuan mobil Nissan

Baca juga: Nissan, Mitsubishi akan investasi di unit EV Renault, Ampere

Baca juga: Nissan ubah tampilan untuk Leaf generasi ketiga