Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan usulan 20 negara untuk mendapatkan bebas visa kunjungan ke Indonesia merupakan upaya untuk menciptakan pariwisata yang berkualitas.

"Bebas visa kunjungan ini sangat menentukan kunjungan wisatawan di tahun 2024 oleh karena itu kami konsisten bidik wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga saat acara "Weekly Brief with Sandi Uno" di Jakarta, Senin.

Sandiaga menerangkan negara-negara yang diusulkan mendapat bebas visa kunjungan ke Indonesia merupakan negara penyumbang wisatawan mancanegara yang berkualitas dengan mempertimbangkan sejumlah faktor.

Faktor-faktor tersebut di antaranya asas timbal balik, dampak ekonomi, aspek keamanan, pendapatan per kapita, lama waktu dan rata-rata pengeluaran wisatawan selama kunjungan, hingga jumlah wisatawan outbound (yang bepergian ke luar negara asalnya).

Adapun 20 negara yang diusulkan tersebut antara yaitu Australia, China, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Qatar, Uni Ermirat Arab, Arab Saudi, Belanda, Jepang, Rusia, Taiwan, Selandia Baru, Italia, dan Spanyol.

Usulan bebas visa itu, ungkap Sandiaga, saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan kementerian dan lembaga terkait. Ditargetkan usulan tersebut akan ditetapkan pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.

"Pak Presiden memberikan waktu sampai akhir tahun ini dan awal tahun depan. Oleh karena itu, rapat di tingkat kementerian lembaga, Kemenkumhan (Kementerian Hukum dan HAM), Kemenlu (Kementerian Luar Negeri), Polri, dan lain sebagainya terus berlangsung," kata Sandiaga.

Usulan untuk memberikan bebas visa kunjungan ke 20 negara, sebut Sandiaga, juga merupakan upaya untuk mencapai target kunjungan 12,5 juta hingga 14 juta wisatawan mancanegara pada tahun depan.

Akan tetapi, Sandiaga menegaskan bahwa kebijakan tersebut bukan hanya semata-mata untuk mengejar target kuantitas wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Menurutnya, pemerintah tetap ingin menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan serta memberikan dampak ekonomi yang mensejahterakan masyarakat.

"Kita membidik negara-negara yang bisa memberikan dampak ekonomi terbesar jadi aspek reciprocity (timbal balik) yang selama ini kita terapkan tetap menjadi acuan," ujar Sandiaga.

"Namun kita juga harus melihat kebijakan mana yang paling berdampak terhadap ekonomi masyarakat kita karena kebijakan ini haruslah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," tambahnya.

Baca juga: Pemerintah seleksi usulan 20 negara bebas visa kunjungan