Harga emas jatuh karena aksi ambil untung
27 Juli 2013 04:50 WIB
ilustrasi Harga Emas Anjlok Petugas menunjukan logam mulia emas 24 karat di Toko Emas Ibukota, Cikini, Jakarta, Jumat (28/6). Harga logam mulia emas anjlok pada level 1.223,54 dolar AS per ounce, atau sekitar Rp.450 ribu per gram, merupakan titik terendah sejak Agustus 2010, dikarenakan jatuhnya harga emas internasional dan penguatan dolar AS terhadap Euro. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma) ()
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena aksi ambil untung, tetapi masih mencetak keuntungan mingguan ketiga berturut-turut.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 7,3 dolar AS, atau 0,55 persen, menjadi menetap di 1.321,5 dolar AS per ounce. Selama tiga minggu terakhir, pelacakan kontrak teraktif, harga emas mencatat kenaikan 8,8 persen, menurut MarketWatch.
Analis pasar percaya, penurunan harga emas hari ini dapat dikaitkan dengan aksi ambil untung menjelang rilis data besar pada minggu depan termasuk suku bunga dan jumlah pekerjaan AS.
Federal Reserve AS akan mengumumkan keputusan kebijakan pada Rabu pekan depan, sementara Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) pada Kamis pekan depan, serta Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan pekerjaan bulanan yang banyak dipantau pada Jumat, menurut laporan.
Selain itu, beberapa analis mengatakan, pembelian fisik emas telah melambat dalam dua minggu terakhir karena harga yang lebih tinggi menghambat permintaan.
Harga emas telah menguat selama tiga minggu karena Ketua Federal Reserve AS Ben S. Bernanke mengatakan terlalu dini untuk memutuskan apakah akan mempertimbangkan kembali stimulusnya untuk meningkatkan perekonomian.
Terhadap latar belakang ini, perak untuk pengiriman September turun 38,3 sen, atau 1,90 persen, menjadi ditutup pada 19,771 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026)
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 7,3 dolar AS, atau 0,55 persen, menjadi menetap di 1.321,5 dolar AS per ounce. Selama tiga minggu terakhir, pelacakan kontrak teraktif, harga emas mencatat kenaikan 8,8 persen, menurut MarketWatch.
Analis pasar percaya, penurunan harga emas hari ini dapat dikaitkan dengan aksi ambil untung menjelang rilis data besar pada minggu depan termasuk suku bunga dan jumlah pekerjaan AS.
Federal Reserve AS akan mengumumkan keputusan kebijakan pada Rabu pekan depan, sementara Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) pada Kamis pekan depan, serta Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan pekerjaan bulanan yang banyak dipantau pada Jumat, menurut laporan.
Selain itu, beberapa analis mengatakan, pembelian fisik emas telah melambat dalam dua minggu terakhir karena harga yang lebih tinggi menghambat permintaan.
Harga emas telah menguat selama tiga minggu karena Ketua Federal Reserve AS Ben S. Bernanke mengatakan terlalu dini untuk memutuskan apakah akan mempertimbangkan kembali stimulusnya untuk meningkatkan perekonomian.
Terhadap latar belakang ini, perak untuk pengiriman September turun 38,3 sen, atau 1,90 persen, menjadi ditutup pada 19,771 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: